Thursday, July 11, 2019

OH MY GOD, JERAWAT SUKA AKU!



Halo, semua... Aku lagi galau. Galau gara-gara jerawat. Yah, aku udah kenal sama jerawat sejak SMP, tapi dulu gak parah. Waktu SMP, jerawatku masih terbilang normal, datangnya cuma diwaktu-waktu tertentu saja (kalau masa period).

Nah, pas SMA, jerawatku jadi gak mau pergi. Kayaknya dia suka aku deh. Tapi aku gak suka dia. Dan dia maksa mau sama aku. Kan aku jengkel. Tapi aku masih cuek aja sih waktu itu. Di masa SMA ini, jerawatku datangnya rombongan, dijidat dan kecil-kecil kayak pasir. Untung aku pake jilbab, jadi gak terlalu kelihatan kalau ada gerombolan yang suka aku. Tapi, kalau di rumah kan aku buka jilbab. Kelihatanlah semua yang bisa aku tutupin pake jilbab. Tetanggaku sempat heran. Aku jadi malu. Ibundaku berpendapat karna aku gak cocok sama POND’S. Jadi aku ganti produk wajah lain.

Rasanya, semua produk sudah hampir aku coba. Aku lupa sih apa aja yang pernah aku pake. Soalnya, waktu SMA, aku gak peduli sama kayak begituan. Justru Ibundaku yang ribet sana-sini belikan ini-itu produk skincare. Aku tinggal pake aja. Dibelikan, pake. Gak dibelikan ya udah.  Haha... Dulu, aku cuek banget mah sama penampilan.

Nah, pas kuliah , aku baru merhatiin penampilanku. Mulai dewasa deh kayaknya (terlambat dewasa. Haha...). Di masa ini pula aku kadang-kadang searching tentang produk kecantikan. Dan, aku baru tahu kalau cream yang aku pake sejak kelas 2 SMA termasuk cream yang berbahaya. Mengandung merkuri. Pantesan aja mukaku cepet putih.

Kenapa aku pake cream itu? Karna dari beberapa hari pemakaian, jerawatku yang kecil-kecil itu berhasil hilang, walaupun jerawat yang besar masih silih berganti.


Tanpa memberitahu Ibunda, karna dia nun jauh di sana, aku hentikan pemakaian cream berbahaya itu secara perlahan. Menurut hasil searching, kalau kita mau ganti suatu produk wajah ke produk lain, kita harus hentikan pelan-pelan. Jangan yang awalnya dipakai setiap hari, tiba-tiba langsung berhenti. Kalau kayak begitu, pasti muka bakal muncul jerawat, karna kaget.

Pelan-pelan aku kurangi jarak pemakaian. Yang biasanya aku pake tiap hari aku kurangi jadi pake dua hari sekali, lalu jadi tiga hari sekali. Dan, JEDAAARR... Mukaku makin banyak jerawatnya. Aku semakin shock.

Entah ini karna aku gak pake cream itu tiap hari atau karna aku mulai jarang membersihkan wajah.
Aku masih ingat, tahun lalu (2017, jadi aku nulis ini tahun 2018) bulan April sampai Mei, aku sibuk banget. Pergi pagi pulang malam. Kalau pulang biasanya langsung  tidur... eh ketiduran karna capek banget. Boro-boro perawatan wajah, cuci muka aja kadang gak sempat. Makan malam pun jarang.

Akhir bulan empat sampe awal bulan lima, aku ke luar daerah.  Daerahnya agak pelosok. Karna pergi ke sana dalam rangka kegiatan, maka aku lupakan dulu tetek bengek perawatan wajah dan tubuh. Jadi, aku cuma bawa bedak bubuk, sikat gigi, odol, dan sabun. Pokoknya kebutuhan umum.

Sampai suatu hari di sana, temanku ada yang negur, “jerawatmu keluar semua.”

Dalam hati aku bilang, aku tahu.

“Gara-gara setres,” jawabku santaim padahal sebenarnya aku mikir banget. Aku memang setres sih, soalnya banyak banget yang harus aku urus. Belum lagi urus kuliahku yang aku pikir, namaku hampir dicoret dari daftar absensi. Alhamdulillah, ternyata enggak.

Kembali ke masalah jerawat. Waktu aku balik ke kampung halaman pas libur semester, ibundaku shock lihat wajahku yang... hmm... amburadul? Haha...

Di situ aku cerita tentang cream yang ibunda kasi’. Beliau gak percaya, soalnya ibunda juga pake cream itu dan mukanya baik-baik aja.

“Kayaknya mukamu ini yang sensitif,” ujarnya.

“Saya ganti cream saja lah, bu.”

Weekend, aku dan ibunda pergi ke pasar untuk beli cream Wardah dan kosmetik lainnya. Soalnya, dulu aku pernah pake itu satu botol, dan tidak ada efek anehnya. Jadi, aku mau coba lagi. Siapa tahu, Wardah memang cocok untuk aku. Dulu salahnya gak diterusin sih.

Pas di toko kosmetik, dan ibundaku bilang mau beli bedak wardah, mbak-mbak penjual kosmetik langsung nanya, “siapa yang pake?” Pertanyaan umum kalau mau beli sesuatu bareng orang tua.

“Ini. Anakku. Mau pakek bedak padat.”

“Oh, kalau seumuran dia, gak boleh pake bedak padat wardah, soalnya kadarnya tinggi. Gak bagus untuk kulitnya.”

“Oh, begitu ya, mbak.” Selanjutnya, ibunda nanya-nanya produk apa yang bagus untuk jerawat. Lebih tepatnya jerawatku.

Mbak penjual mengenalkan aku dengan Sari Ayu obat jerawat. (baca Review Sari Ayu Acne Care  di sini). Dia juga memberitahuku penyebab munculnya jerawat.

Pertama, karna masalah hormonal. Kalau mau haid, biasanya memang muncul jerawat. Dan itu wajar.

Kedua, karna sering kena debu

Ketiga, karna jarang membersihkan wajah

Poin kedua dan ketiga langsung disahut Ibundaku, “Anakku selalu kegiatan di luar. Ke pelesok-pelosok. Banyak kegiatannya.”

Entah ya, kok rasanya pas Ibunda bilang begitu kayak beliau nyuruh aku berhenti aja berkegiatan.

“Wah, kalau mau perawatan, jangan sering keluar rumah. Kalau bisa, siang sudah di rumah sampe malam. Fokus sama perawatan.”

“Aduh, susah ini, mbak. Anakku kuliah di kota. Kalau sudah di sana, sering keluar.”

“Oh, kuliah di kota. Tapi sekarang libur, kan? Untuk sekarang, di rumah saja dulu.”

Semenjak itu, aku mulai perawatan. Dan semenjak itu pula, aku dilarang berorganisasi. Tapi aku masih berorganisasi sih. Hehe... Tapi aku batasi keluarku. Dan pokoknya, aku sudah harus di kost kalau sore. Kalaupun ada kegiatan di luar daerah, perawatan tetap aku jalankan. Terserah deh kalau ada yang ngomong aneh.

 Tubuhku adalah milikku. Aku yang merasakan jika terjadi sesuatu pada tubuhku, bukan orang lain.


No comments:

Post a Comment