Sunday, September 20, 2020

Tips Memilih Platform Menulis


 

Halo, para penulis/calon penulis. Platform menulis apa saja nih yang kalian tahu? Apapun itu, semoga platform yang kalian pilih sesuai harapan. Tapi kalau kalian ragu mengajukan tulisan kalian di salah satu platform, kalian harus baca ini dulu. Apalagi kalau kita mau mengajukan kontrak. Hmm ... Harus berhati-hati!

Di zaman yang serba digital seperti sekarang, banyak bermunculan aplikasi baca. Praktisnya buku dalam gawai adalah kita tidak perlu repot membawa buku yang mungkin akan memberatkan tas. Cukup gawai yang bisa disimpan di kantong baju/celana, kita bisa membaca di mana saja. Praktis, kan?

Keuntungan aplikasi baca bukan cuma didapat oleh pembaca, penulis pun bisa dengan mudah menulis dan memposting karyanya agar tidak hanya dibaca oleh diri sendiri. Kita bisa menulis di mana saja, dan kapan saja, karena kebanyakan aplikasi menulis tidak mematok deadline. Syarat lainnya pun terbilang mudah. Selama kita punya tulisan, kita bisa mem-pubish cerita kita. Beda kalau kita ikut lomba. Beda pula kalau kita kirim ke penerbit.

Mengirim naskah ke penerbit harus sudah TAMAT. Sedangkan mengirim naskah ke platform digital, tidak harus sudah tamat. Kita baru menulis satu BAB, lalu kita publish pun tak masalah. Oleh karena itu, banyak penulis pemula memulai karirnya dari aplikasi menulis.

Namun, akhir-akhir ini, aku mendengar keluhan dari teman sesama penulis tentang salah satu platform menulis. Katanya beginilah-begitulah, yang intinya pihak sana kurang menghargai karya penulis. Aku gak tahu sih itu benar atau tidak, karna platform tempatku menulis rasanya gak kayak gitu. Aku enjoy aja nulis di sana.

Nah, untuk menghindari kekecawaan, karena merasa salah mengirim naskah ke salah satu platform menulis digital, mari kita simak apa saja yang perlu kita perhatikan sebelum mengirim naskah ke suatu platform digital.

        1.       Cari tahu bacaan apa yang disukai oleh pembaca di suatu platform

Ini penting banget, karena jangan sampai kita terjun di tempat yang salah, misal, platform di situ kebanyakan pembaca romance-adult, sedangkan naskah kita bergenre remaja. Ya, bakal susah mencari pembaca dong kalau kayak gitu. Itu untuk kalian yang mengejar receh. Namun, kalau niatnya cuma mau menulis saja tanpa mengharapkan apapun, ya aku rasa di platform mana pun gak akan jadi masalah. 

        2.       Mulailah dari menjadi pembaca

Ini aku pergunakan untuk melihat performa aplikasi. Jadi sebelum aku menulis di suatu platform digital, aku menjadi pembaca dulu.

    Apa yang aku lihat?

Tata letak tool di aplikasi tersebut. Aku sudah terbiasa menggunakan salah satu platform menulis dengan tool dan tata letak yang seperti itu. Lantas aku ingin mencoba menulis di aplikasi lain. Okey, aku harus mempelajari tools yang ada, kan? Seperti, apa kegunaan tools tersebut?

Aku termasuk orang yang agak terganggu dengan jenis huruf. Ada satu aplikasi yang aku dapat, jenis hurufnya gak enak di mataku. Pengen banget ubah, tapi aku gak nemu di mana pengubahan jenis hurufnya. Jadi sampai sekarang aku gak pernah lagi baca dan nulis di situ.

        3.       Apakah paltform tersebut mengharuskan kontrak penulis dan/atau kontrak naskah?

Kontrak penulis adalah kontrak antara penulis dan pihak platform. Sedangkan kontrak naskah adalah kontrak naskah cerita kita yang akan kita pajang di platform tersebut.

Ada platform yang mengharuskan kita mengisi kontrak penulis, tapi ada juga yang tidak. Sedangkan untuk kontrak naskah, biasanya hanya untuk naskah yang masuk dalam naskah berbayar.

    Apa itu naskah berbayar?

Naskah berbayar adalah naskah yang mengharuskan pembaca membayar saat hendak membacanya. Cara seperti ini yang biasa digunakan oleh penulis untuk menghasilkan uang.

        4.       Baca dan pahami isi kontrak

Kebanyakan penulis kecewa karena kurang memahami isi kontrak. Jadi, sebelum mengajukan kontrak, kita harus memahai dengan baik dan benar isi kontrak tersebut. Pastikan bahwa semua aspek ada di dalam kontrak, mulai dari berapa lama naskah dikontrak, pembagian penghasilan, kapan penghasilan bisa ditarik, berapa jumlah kata yang harus dipenuhi, dll.

 Jika kita memahami isi kontrak, lantas suatu hari peraturan platform berubah, kita bisa menggugat melalui kontrak kita. Karena kita mengisi kontrak dengan peraturan lama, maka aku rasa peraturan baru tidak berpengaruh pada kita, kecuali kita juga mengubah kontrak (tanda tangan ulang dengan peraturan baru).

        5.       Cobalah dengan mengirim naskah terbaik, tapi bukan yang paling baik diantara naskahmu

    Maksudnya?

Untuk menarik pembaca, tentu kita harus menggunakan naskah terbaik kita. Namun, untuk memulai, naskah yang paling-paling-paling terbaik menurut kita, simpan dulu.

Nanti kalau dirasa sudah nyaman dengan platform tersebut dan merasa platform tersebut bagus, barulah kirim naskah yang paling terbaik kita.

Cara ini digunakan ketika kita sudah mantap ingin menulis di platform tersebut.

 

Pertanyaan:

        1.       Bagaimana kalau isi perjanjiannya, kontrak seumur hidup?

Gak masalah. Berarti gajimu seumur hidup juga, kan? Pertanyaan kayak gini tuh jawabannya kembali ke diri sendiri.

        2.       Gimana kalau kita mau cetak bukunya, tapi terhalang kontrak seumur hidup itu?

Kan diawal aku sudah bilang, baca dan pahami baik-baik isi kontrak. Dengan menandatangani kontrak, berarti kita setuju dengan semua kebijakan yang tertulis dalam kontrak.

Ada salah satu aplikasi yang aku tahu. Di sana, kontrak naskah kita memang seumur hidup,  tapi naskah kita tetap bisa dicetak dengan bantaun platform tersebut.

Jadi kalau ada isi kontrak yang tidak dipahami atau ingin menambahkan poin dalam kontrak, silakan hubungi adminnya.

 

Poin paling penting sebelum menulis di platform digital adalah sudahkah Anda punya naskah? Tamat atau masih berjalan? Pastikan naskahmu sudah memiliki banyak draft, karna pembaca paling suka jika penulis rutin update.

Kalau kalian butuh bahan bacaan mampir ke akunku di Wattpad dan Novelme dengan nama @oryzatika

Aku menulis berbagai macam genre, kecuali horor dan full action. Tapi sekarang lagi dominan romance. Hehe ....

No comments:

Post a Comment