Thursday, September 17, 2020

Review My Husband in Law (Drama/Lakorn Thailand)

 



Hallo, everybody. Berhubung aku udah mulai jenuh sama drama korea, aku mau nge-review drama/lakorn Thailand yang baru aja aku tonton sampai habis. Judulnya My Husband in Law yang rilis awal tahun 2020. My Husband in Law bukan lakorn pertama yang aku tonton, tapi lakorn ini termasuk pertama yang aku review.

Berawal dari film Thailand, berlanjut ke lakorn. Sebenarnya, setiap nonton drama dari negara lain, aku pasti bandingin sama drama Korea. Menurutku, acting pemain Korea dan alur ceritanya itu mendekati sempurna. Luar biasa pokoknya. Jadi, setiap nonton drama dari negara lain (termasuk negara sendiri. Hehe ....), pasti suka cari celah/kekurangannya.

Walaupun aku tahu, drama Korea juga punya kekurangan, tapi poinnya tuh mendekati sempurna di mataku. Jadi, kekurangannya gak kelihatan.

Tapiii ... ada yang aku suka dari lakorn Thailand. Ah, bukan cuma lakorn-nya aja sih. Filmnya juga. Dan ini merupakan ciri khas perfilman Thailand.

Lucu / Komedi / Humor.

Film ataupun lakorn Thailand pasti ada adegan lucunya, walaupun itu cerita sedih. Coba deh, kasih tau aku film atau lakorn Thailand yang ceritanya gak ada sama sekali adegan lucu.

Kelucuan yang ditampilkan di film atau lakorn Thailand tuh unik. Kebanyakan sih dari tingkah laku yang absurd. Haha ....   

Okey, langsung aja deh aku nge-review My Husband in Law.

Lakorn ini bercerita tentang Muey si gadis kutu buku yang sangat mencintai salah satu seniornya yang bernama Thien. Selama masa remaja, Muey menjadi pengagum rahasia Thien. Layaknya cinta remaja yang malu-malu meong, dia selalu memerhatian Thien dari jauh. Sampai suatu hari, dia diterima di universitas yang sama dengan Thien. Tentu dia luar biasa senang.

Ibu Thien yang berteman akrab dengan Ibu Muey tidak sengaja mendengar kabar itu saat berkunjung ke rumah Muey. Ibu Thien yang sudah menganggap Muey seperti anak sendiri, akhirnya menyuruhnya untuk tinggal bersama dengan Thien di Chiang Mai, di mana mereka akan berkuliah. Sampai di situ, tidak ada yang protes. Muey dan Thien tinggal bersama. Bahkan sampai mereka mendapatkan pekerjaan, mereka masih tinggal bersama.

Muey yang sering diperlakukan semena-mena oleh Thien, menerima saja perlakuan itu dengan senyuman tulus.

Aku sampai nangis pas Muey senyum walaupun hatinya tersakiti. Cintanya Muey tuh tulus banget ke Thien. Cuma Thien-nya gak pernah sadar ketulusan Muey.

Sampai suatu ketika, Thien terlibat masalah dengan istri orang. Dia jadi selingkuhan, sodara-sodara. Tapi dia gak tahu, karena Yadha (wanita bersuami) mengaku kalau dia lajang.

Akhirnya, perbuatan Yadha ketahuan oleh suaminya. Pondech (suami Yadha) merupakan laki-laki pemarah dan ringan tangan. Jadi saat melihat istrinya selingkuh, dia dendam pada Thien. Sampai-sampai Thien dibunuh. Eh, gak sampai mati sih, karna terlanjur ketahuan oleh Muey.

Mengetahui Thien tidak mati, Pondech mengancam Thien untuk menjauhi istrinya. Dia juga menyuruh Thien menikah agar istrinya tidak kembali ke Thien. Jika tidak, Thien akan dibunuh.

Yadha itu korban KDRT, makanya dia selingkuh sama Thien, karna Thien baik ke dia. Sayangnya, Thien dibohongi. Yadha mengaku lajang, padahal sudah menikah dan belum bercerai.

Demi menyelamatkan nyawa Thien. Akhirnya, Thien dan Muey menikah. Dari pernikahan itu, hanya Thien yang tidak setuju, tapi dia tidak punya pilihan lain. Ibunya Thien suka kalau Muey menjadi menantunya, karena Muey baik dan tahu pekerjaan rumah tangga. Ibunya Muey setuju Thien menikahi anaknya, karna tahu kalau anaknya suka Thien. Sedangkan Muey ... Jangan tanya. Dia senang bukan main bisa berkesempatan menikah dengan orang yang sangat dia cintai sejak dulu. Walaupun dia tahu, dia hanya dijadikan tameng.

Thien bilang pada Muey, kalau mereka akan cerai setelah keadaan membaik. Dia juga menyuruh merahasiakan pernikahan mereka, kecuali kepada Pondech dan Yadha.

Alasan Thien gak mau nikah sama Muey itu karena dia sudah menganggap Muey seperti adiknya sendiri. Jadi, kalau dia ditanya, “apakah Thien menyayangi Muey?” Thien mungkin akan menjawab “Iya.” Tapi sebagai adik. Dia gak pernah bayangkan akan menikah dengan Muey.

Sebenarnya aku bingung pas nonton sampai pertengahan episode, ini cerita lucu atau sedih? Banyak adegan lucu, tapi kok aku sedih gitu lihat Muey. Mungkin karna ketulusan cinta Muey malah dibalas perbuatan bossy dari Thien. Apalagi senyuman Muey gak pernah pudar di depan Thien. Padahal dia tuh tersakiti hatinya. Ya ampuun.

Aku gak mau spoiler di sini, karena lakorn ini masih tergolong baru walaupun sudah tamat. Jadi, kalian nonton sendiri aja supaya tahu gimana ceritanya.

Cuma ... Jalan ceritanya tuh ketebak banget. Ini menurutku loh ya. Dari awal sampai akhir aku bisa nebak ceritanya. Walaupun si sutradara berusaha membuat penonton penasaran, tapi dari caranya yang kayak gitu, malah bikin aku bisa nebak dengan mudah. Yang gak ketebak tuh cuma penyakit yang diderita Muey saat hamil. Itu doang, yang lainnya ketebak semua. Termasuk ending-nya.

Dan lakorn ini pro dengan LGBT. Yah, gak heran sih kalau itu Thailand. Negaranya kan bebas soal begituan, yang penting suka sama suka. Selain itu, ada adegan ranjangnya. Tapi gak parah. Biasa aja, masih aman untuk yang sudah cukup umur. Menurutku malah lebih parah Drama Korea.

Aku rekomendasikan My Husband in Law. Walaupun ceritanya ketebak, tapi tetap lakorn ini bikin aku nangis. Hwaa ... Ada gak sih orang dunia nyata setulus itu mencintai seseorang yang gak ada hubungan darah sama kita, sampai rela mengorbankan apapun termasuk nyawa?

Oh iya, hampir semua sinopsis singkat yang aku baca di blog Indonesia menjelaskan kalau Muey sudah gak punya ibu, lalu diadopsi ibunya Thien. Padahal ibunya Muey masih ada. Ayah Thien dan Muey aja yang udah gak ada. Hh ... Mungkin yang nulis belum nonton kali ya. Mungkin karna Muey tinggal sama Thien dan ibunya Thien termasuk orang yang berpengaruh dalam jalannya pernikahan Thien-Muey, makanya mereka mikir gitu.

Beberapa hari setelah aku nonton My Husband in Law, aku coba nonton lakorn lain yang dibintangi Mark (as Thien). Judulnya Ton Ruk Rim Rua. Aku baru nonton sampai dua episode, dan aku sudah menemukan ada persamaan antara “My Husband in Law” dengan “Ton Ruk Rim Rua”. Nanti bakal aku bahas kalau udah selesai nonton Ton Ruk Rim Rua.



Biodata Pemain My Husband in Law DI SINI

Foto-Foto My Husband in Law DI SINI

No comments:

Post a Comment