Friday, September 24, 2021

Caraku Hilangkan Jerawat Membandel

 



Setelah perjalanan panjang, akhirnya bintik-bintik itu mulai tidak menyukaiku. Kalau mau baca kisah cinta jerawat padaku, di sini


Di masa eksperimenku mengatasi jerawat sampai tanpa noda, aku mulai lelah. Jadi saat itu, aku gak begitu perhatikan wajahku lagi. Kayak sudah ngerasa bodo amat, karna sudah banyak produk yang dicoba, mulai dari Ponds, Sari Ayu, Garnier, sampai Nivea, ya hasilnya gitu-gitu aja.


Suatu hari, aku dikagetkan sama pertanyaan temanku. “Kamu pake cream apa kok jerawatmu hilang? Dulu jerawatmu parah banget, kan? Mana ada yang besar-besar, lagi.”

Kalau temanku gak negur, aku mungkin gak bakal sadar kalau jerawat-jerawat di mukaku mulai hilang.

Semenjak pertanyaan itu, begitu dapat cermin, aku langsung merhatikan mukaku di cermin. Benar katanya, jerawatku hilang beserta bekasnya. Gak 100%, masih sisa satu dua jerawat dan bekas.

Gak kayak sebelumnya, jerawat hilang, bekasnya berbulan-bulan baru hilang. Belum hilang bekasnya, muncul lagi jerawat baru, jadi muka kelihat gak bersih. Sekarang, benar-benar kelihatan berbeda.

Yang sudah pernah baca ceritaku pakai skincare ini-itu, pasti tahu gimana perjuanganku hilangin jerawat. Dan pasti tahu penyebab jerawat-jerawatku muncul. Hiks. Aku seneng, sekarang sudah gak mikirin tugas, pikiran lebih tenang. Aku juga seneng udah jarang aktivitas di luar—terlebih pas covid-19 menyerang—aku jadi jarang kena debu, lebih banyak punya waktu buat perawatan. Nyatanya lebih banyak waktu buat nulis. Wkwkwk ....

Kalian bisa baca review skincare yang pernah aku coba di sini, mulai dari sari ayu sampai garnier.

Terus sekarang, apa aku masih pakai produk-produk itu?

Untuk garnier, aku sama sekali udah gak pake. Selama kuliah, aku pakai itu, perubahannya sedikit banget.

Kalau sari ayu, ada yang sudah gak aku pakai ada yang masih.

Kita urut ya, produk skincare-ku sekarang.

      

      1.       Fair & Lovely



Dari garnier, aku ganti ke fair & lovely, karena ... seperti yang sudah aku sebut di atas, efek garnier di mukaku sedikit banget. Muka juga gak kelihatan cerah. Padahal ada tulisannya bisa mencerahkan. Makanya, aku ganti dengan Fair & Lovely.  Pertama aku coba dari sabun. Gak beli, pakai punya Ibunda. Hehe ....

Berhubung Ibundaku pakai itu, jadi aku coba mikir secara ekonomis. Kalau sabun cuci mukaku garnier, terus Ibunda fair & lovely, artinya keluar uang dua produk yang kegunaannya sama. Kalau aku pakai fair & lovely, kan uang yang tadinya aku pakai untuk beli foam garnier, bisa aku tabung. Hemat, kan?

Jadi, begitu foam garnierku habis, aku langsung pakai foam fair & lovely. Aku pakai selama seminggu, gak ada tanda-tanda kalau gak cocok. Berlanjutlah aku ganti cream garnier ke cream fair & lovely.

Awalnya sih dengan niat supaya lebih cerah, bukan niat untuk ngilangin jerawat, karena saat itu jerawatku memang sudah mulai tenang. Tinggal bekas-bekas menyebalkannya. Dan cream garnier gak bisa ngilangin bekas itu. Aku udah coba cream garnier yang warna biru dan kuning, hasilnya sama saja. Ah, mungkin butuh waktu yang agak lama kali ya.

Cream fair & lovely kan punya 2 kemasan nih. Yang botol, sama yang sachet. Karena aku baru mau percobaan, jadi aku beli yang sachet dulu. Kalau cocok, bisa lah beralih ke botol.

 


Seminggu pemakaian, gak ada tanda-tanda gak cocok. Jerawat lebih tenang juga. Kalau pas pakai garnier, setiap masa period datang, jerawat bakal berdatangan. Nah bayangin, sebulan sekali masa pariod itu datang, bekas jerawat belum hilang, muncul jerawat baru lagi. Ya gimana mau bersih?

Padahal fair & lavely sama sekali gak ada tulisannya untuk mengatasi jerawat, tapi justru bisa mengatasi jerawatku, ya bergantilah aku dari garnier ke fair & lovely.

 

      2.       Sunscreen Emina



Walaupun udah gak sering panas-panasan lagi kayak zaman masih sekolah, tapi tetap saja tiap hari kerja musti terpapar sinar matahari dulu baru bisa sampai di tujuan (rumah ke tempat kerja atau tempat kerja ke rumah). Perjalanan itu ngaruh banget padahal gak jauh sebenarnya.

Sebenarnya aku gak ada kepikiran pakai sunscreen. Cuma karena waktu itu aku yang udah kerja di kampung kembali ke Makassar untuk urus ijazah dan lain-lain, kemudian ketemu teman, ditegurlah diriku, “Kok mukamu jadi menggelap?”

Di situ aku baru sadar, ah efek paparan sinar matahari di jalanan. Di situlah temanku sarankan pakai sunscreen.

Aku memilih emina, karena paling murah. Wkwkwk ... Kan masih coba-coba jadi cari yang paling murah dulu. Soalnya, aku belum pernah sama sekali pakai sunscreen. Hehe ... Suka panas-panas tapi gak pernah pakai prodik ini, tak patut dicontoh, Gesss.

Sunscreen emina dengan SPF 30 dan PA +++ gak memberikan tanda ketidakcocokan dengan kulitku. Alhamdulillah. Berhubung efeknya ini gak bisa sampai setengah hari, jadi kalau pergi kerja, aku selalu bawa. Pakai saat pagi sebelum berangkat, lalu aku pakai lagi saat mau pulang.

Tapi harus tunggu sampai 15 menit setelah dipakai supaya manjur untuk menangkal UVA & UVB.

Tapi, tapi, tapi ... aku gak begitu merekomendasikan sunscreen ini walaupun cocok-cocok aja di aku. Why? Setelah aku perhatikan komposisinya, ternyata ini mengandung alkohol, Gesss. Saranku, carilah produk wajah yang gak mengandung alkohol. Gak bagus soalnya. Kalaupun memang mau pakai yang mengandung alkohol, pastikan jangan terlalu lama pakainya.

Makanya, sekarang aku berencana pakai sunscreen lain, tapi nunggu yang ini habis dulu. Eman, wkwkwk ....


      3.       Toner


Zaman masih sekolah/kuliah, aku males pakai toner. Pertama, ribet. Kedua, toner masih tabu bagiku. Aku baru kepoin toner setelah lulus kuliah.

Berawal dari aku searching “produk untuk mencerahkan wajah”.

Fair & lovely yang katanya bisa mencerahkan wajah, justru di aku biasa aja. Okelah, jerawat dan bekasnya hilang, tapi belum sampai ke tingkat yang cerah seperti di iklan.

Makanya, aku cari produk lain. Pilihanku jatuh pada toner emina.

Wah, emina lagi nih. Iya dong.

Karena aku cocok aja dengan sunscreen emina, jadi kenapa gak dicoba tonernya juga? Barang kali cocok juga.

Alhamdulillah, toner ini cocok di aku. dalam seminggu udah ada perubahan, sedikit lebih cerah.

Jadi, setelah aku punya toner emina, aku gak pakai lagi cream fair & lovely kalau malam, karena malam aku pakai toner.

Hmm ... gimana ya? Aku tuh takut tumpuk-tumpuk skincare. Apalagi ini kita masih coba-coba kan ye. Jadi aku pakai toner emina malam hari.

Pagi harinya, aku pakai cream fair & lovely ditimpuk sunscreen emina.

Oh ya, toner emina yang aku pakai awalnya itu ukurannya kecil, tapi makin lama makin susah dicari. Jarang ada toko yang punya. Terakhir, aku malah dibilangi sama penjualnya kalau yang ukuran kecil udah gak produksi lagi.

Hah? Iya kah?

Mbak penjualnya nawarin aku toner emina, tapi ukuran besar. Dua kali lipatnya lah. Tapi anehnya, harganya sama kayak yang kecil.

 


Curiga dong aku. sampe ragu mau beli.

Mbaknya sampai aku tanyain, “kandungannya sama apa gak?”

Tapi mbaknya gak perhatikan itunya.

Dia malah bilang, “sekarang yang kecil diganti sama yang besar”

Heran aja gitu loh. Ukuran lebih besar, tapi kenapa harganya sama? Secara logika, lebih mahal yang besar kan? kecuali kandungannya beda.

Nah, ini yang bikin aku ragu. Masalahnya, mukaku itu termasuk sensitif. Susah cocok sama semua produk. Jadi kalau aku sudah nemu yang cocok, ya gak bakal pindah ke lain hati lagi. Kan aku bukan playgirl. Eh? Haha ....

Tapi aku tetap beli, karna sdh capek. 

Pas di rumah baru ngecek komposisinya. Aku bandingan komposisi yang besar dan yang kecil. Ada kandngan yang beda. Entahlah itu memang beda atau cuma bahasanya aja yang beda. Aku bukan anak kimia, Gess, jadi gak paham istilah kimiawi.

Yang besar belum aku pakai sih, karna yang kecil masih ada. Semoga cocok.

 

     4.       Aloe Vera Herboris



Aku tuh masih awam soal pe-skincare-an. Jadi aku gak tau apa bedanya cream dengan moisturizer. Wkwkwk ....

Aku pernah nonton vlog kecantikan, katanya, setelah pakai toner, baiknya kita pakai moisturizer. Nah, fair & lovely yang aku pakai tuh tulisannya cream. Gak ada tulisannya moisturizer. Jadinya ragu dong mau numpukin sama toner.

Jadilah aku cari moisturizer. Dan tertarik sama Aloevera Herboris ini. Harganya lumayan bikin kaget sih. Di daerahku harganya 50-an. Itu skincare paling mahal yang pernah aku beli. Tapi sesuailah dengan ukurannya.

Setelah terbeli, aku mix and match toner emina dan moisturizer aloevera harboris.

Toner dulu, baru moisturizer. Aku pakainya tiap malam. Kalau pagi aku pakai fair & lovely lagi. Sayang, masih ada soalnya. Wkwkwk ....

Untung gak terjadi hal-hal yang tak diinginkan ya, kayak toner dan moisturizer berkelahi sama cream. Omo! Khayalanku.

 

      5.       Masker Siska Chic



Masker komedo yang efektif banget hilangin komedo. Terangkat semua pokoknya komedo. Mau yang besar, mau yang kecil.

Caranya, berhubung Siska Chic bentuknya bubuk (butiran-butiran agak kasar gitu), jadi harus dilarutkan dengan air panas secukupnya.

Aku selalu pakai Siska Chic satu sendok makan, karena cuma untuk hidung dan pipi, kalau ada sisanya aku pakaikan juga ke dahi atau dagu.

Lalu aku tambahkan air satu sendok juga. Jangan takut keenceran, karena kalau diaduk terus airnya mendingin, bakal kental sendiri. Barulah pakai di wajah, tunggu sampai kering di wajah baru bisa dikelupas.

Persis kayak pakai masker yang warna hitam itu. Tapi ini gak sesakit itu. Efeknya pun luar biasa ngangkat komedo. Mantap pokoknya. Hidung yang grenjel-grenjel—aduh, bahasa apa dah ini—jadi licin, halus kayak perusutan.

Tapi yah ini bukan ngilangin permanen, tetap harus dipakai tiap minggu sekali, minimal. Bagusnya, ini ara macam-macam rasa. Jadi baunya tuh enak banget.

 

      6.       Face Scrub



Lagi-lagi aku ambil produk dari emina. Dah terlanjur cocok sih.

Face Scrub emina aku pakai seminggu 1-2 kali. Tergantung mood, kadang dua minggu sekali atau tiga minggu sekali. Hehe ....

Dianjurkannya sih 1-2 kali seminggu.

Aku pakai ini berawal dari cari produk untuk menghilangkan komedo.

Lah, ngapain cari lagi kalau udah pakai Siska Chic?

 

Hmm ... jadi gini. Dari vlog kecantikan yang pernah aku tonton—ceileh, mulai kepoin vlog kecantikan nih yee—masker yang ditarik kayak gitu tuh sebenarnya agak bahaya. Apalagi yang kuat banget sampai bikin nangis saking susahnya ditarik.

Itu memang ampuh untuk angkat komedo, tapi bisa jadi sel kulit yang masih aktif juga ikut terangkat. Apa yah bahasanya? Aku lupa.

Kalau sel kulit mati yang terangkat sih gak masalah, tapi kalau sel kulit yang masih dibutuhkan ikut terangkat, kan berabe.

Maknya, aku cari face scrub.

Face srcub emina ini butirannya agak kasar, jadi kalau mau digosok tuh musti pelan-pelan. Jangan ditekan. Ingat ya, JANGAN DITEKAN. Gosok pelan-pelan, kerena biarpun pelan-pelan, butirannya tetap bakal angkat kulit mati kok.

Takutnya kalau ditekan malah bikin iritasi, padahal tanpa perlu ditekan sel kulit mati tetap terangkat.

Cara pakainya, pertama cuci muka dulu. Jangan dilap, biar gak sakit pas pakai face scrub emina. Jadi, masih dalam keadaan basah, langsung timpuk sama face scrub emina dan gosok perlahan selama 15 menit. Kalau aku sih gak pernah perhatikan waktu. Kalau kurasa cukup, yaudah selesai. Hehe ....



Nah, di atas itu adalah produk-produk yang baru aku pakai dan belum pernah aku ceritakan di sini. 

Terus produk lama gimana? Masih dipakai?

Ada yang masih aku pakai, ada yang gak.

Jadi, produk  lama yang masih aku pakai saat ini Lotion dan Obat Jerawat Sari Ayu

Yang kecil, pun yang besar.

Yang besar aku pakai seminggu sekali untuk mensterilkan wajah. Dipakai setelah cuci muka. Cukup 15 menit pakai lotion jerawat ini, karena mengandung alkohol.

 


Dulu aku masih bodoh, pakainya aku bawa tidur. Udah bangun, cuci muka, dipakai lagi sampai siang. Aku tahan aja tuh bau belerangnya demi jerawat hilang. Nyatanya, jerawat masih kayak gitu, datang dan pergi meninggalkan luka. Mukaku jadi malah tambah kusam.

Jadi, jangan lama-lama pakai produk mengandung alkohol.



Kalau obat jerawat yang kecil ini, aku pakai untuk kalau jerawat besar muncul. Buat simpenan gitu, jaga-jaga. Hehe ... Tapi memang sih, kadang-kadang masih muncul jerawat besar 1-2. Tapi begitu aku pakaikan obat jerawat ini, kalau gak kempes ya  jadi tenang. Intinya jagan terlambat aja kasi penangan pakai ini.

Ibarat orang sakit atau kecelakaan, terlambat ditangani bisa mati.

 

Urutan skincare-ku nya kayak gini, Gess:

 

Skincare harian (malam): sabun cuci muka fair & lovely – toner – moisturizer aloevera herbolis – obat jerawat (kalau lagi ada jerawat) – tidur deh :D

Skincare harian (pagi): cream fair & lovely – saunscreen emina – bedak – berangkat kerja deh (sewaktu cream-nya habis, aku sudah gak pakai lagi. Menghemat, wkwkw. Lagian sekarang, mau pakai atau gak pakai cream fair & lovely sama aja)

Skincare mingguan 1 (malam): sabun cuci muka fair & lovely – lotion sari ayu - obat jerawat (kalau lagi ada jerawat) – bilas – tidur deh

Skincarr mingguan 2 (malam): sabun cuci muka fair & lovely – face scrub – bilas – toner - moisturizer aloevera herbolis – obat jerawat (kalau lagi ada jerawat) – tidur deh

Jadi yang mingguan itu, kalau hari Senin aku pakai lotion sari ayu, tiga hari kemudian baru akau pakai face scrub.

Aku juga kadang pakai masker alami tiap seminggu dua kali. Masker tomat. Katanya bisa mencerahkan, tapi ini aku gak telaten pakainya. Ribet soalnya, musti baring telentang, gak bisa balik-balik kalau gak mau bantal kotor kena tomat. Mana netes-netes lagi. Tapi efek setelahnya bagus. Bisa bikin jerawat meradang jadi tenang, dan kayaknya bisa mencegah jerawat juga, tapi harus rutin.


Ini penampakanku dulu dan sekarang. Dulu, tahi lalatku sampai gak kelihatan, Ya Allah.






No comments:

Post a Comment