Dengan santai Soo Hyun yang tak lepas menggenggam tangan Jung
Hwa melangkahkan kaki melewati pepohonan menuju markas. Setibanya di markas,
mereka menaiki anak tangga dan duduk di pinggiran gubuk, menggantungkan kaki
mereka di atas tanah. Senyum terus mengembang dibibir mereka. Sepertinya mereka
sudah melupakan karibnya yang mungkin sekarang sudah habis dipukuli oleh para bodyguard taun Kim.
“Aku merindukan tempat ini,” ujar Soo Hyun seraya mengedarkan
pandangan ke sekeliling gubuk.
“Aku malah merindukanmu disini.” Tiba-tiba ucapan itu
terlontar begitu saja dari mulut Jung Hwa, membuatnya langsung mendekap
mulutnya dengan kedua tangannya.
Soo Hyun menoleh dengan cepat, namun hanya sebentar. Sesaat
kemudian dia menatap lurus ke depan dengan tatapan yang sulit diartikan oleh
Jung Hwa. Gadis itu pun memilih ikut menatap ke depan. Keheningan pun terjadi.
Suara jangkrik semakin keras terdengar,
diiringi desiran dedauanan yang terhempas oleh angin dan dahannya saling bertabrakan
menimbulkan suara yang mengerikan jika malam hari.
“Apa tidak ada yang ingin kau katakan, Soo Hyun?” Suaranya
terdengar memilukan.
“Tidak ada,” jawab Soo Hyun singkat.
“Tentang malam itu?” Jelas itu adalah pertanyaan. Jung Hwa
berharap Soo Hyun menanyakan kejelasan setelah pengungkapan Soo Hyun malam itu.
Namun, nampaknya Soo Hyun tak ingin membahasnya. Pemuda itu malah melangkahkan
kaki masuk ke dalam gubuk seraya menanyakan apakah ada makanan di dalam.
“Kim Soo Hyun!” seru Jung Hwa bangkit, mengikuti Soo Hyun
yang sudah masuk ke dalam gubuk.
“Apa kau tidak ingin tahu perasaanku?”
Baca cerita lengkapnya di wattpad
Warning : Dilarang keras menjiplak karya ini. Hargai ide penulis. Mencari ide tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Secret of Summer copy right 2016 hak cipta dilindungi oleh undang-undang
No comments:
Post a Comment