Wednesday, July 15, 2015

Sinopsis We Broke Up episode 5


Episode 5 “Aku Sungguh Tidak Tahu”

Di episode ini, masih di lokasi yang sama.
“Oh! Ada sesuatu di rambutmu. Jangan bergerak.” Kemudian Hyun Woo mengambil sesuatu di rambut Woo Ri. Setelah itu, dia menyuruh Woo Ri masuk.

Sebelum masuk, Woo Ri mengucapkan terimakasih pada Hyun Woo dengan setengah mabuk.

Setelah Woo Ri masuk, Hyun Woo pun pergi dengan senyuman. Dia berpapasan dengan Won Yeong yang menatapnya aneh. Awalnya Hyun Woo tidak menyadari kalau itu Won Yeong, orang yang membuat Woo Ri berseri melihatnya saat manggung. Setelah Won Yeong jauh, dia baru merasa mengenalnya. Namun, saat dia berbalik untuk memastikan, Won Yeong sudah tak ada, dia sudah masuk ke kos-kosan.
                                      


Woo Ri meminum segelas air di dapur. Tangan satunya memegan kertas peraturan antara dirinya dan Won Yeong. Dia menatap kesal ke arah tangga, karena mendengar suara Won Yeong yang sedang naik tangga. Saat dia melihat Won Yeong naik, Woo Ri meletakkan kertas itu sambil menatap sinis Won Yeong. Dan Won Yeong menatap kesal Woo Ri.


Kemudian Won Yeong mengelus Kot Dong yang duduk manis di kursi.
 Usai minum, Woo Ri berjalan menuju kamarnya.
“Apa yang kau lakukan larut malam begini, No Woo Ri?” tanya Won Yeong saat Woo Ri berjalan di dekatnya.
“Apa?” tanya Woo Ri balik.
“Mabuk di tengah malam. Kau membuat dirimu terlihat gampangan,” ejek Won Yeong.
Woo Ri mengatakan Won Yeong lah yang tidur di luar rumah kemarin malam.

“Dan kau berciuman di luar. Membuat tidak enak di pandang,” tambah Won Yeong.

Kemudian dia berjalan masuk kemarnya. Namun, dia langsung berhenti karena Woo Ri bertanya apa yang Won Yeong katakan.

“Lalu kalau aku berciuman, apa urusannya denganmu? Lucu sekali. Tidak mengganggu kencan masing-masing! Bukankah itu idemu?”
Won yeong diam sejenak. “Benar. Akulah yang mengusulkan. Lakukanlah sesukamu,” kesalnya.

Kemudian dia masuk ke kamarnya, dan menutup pintu dengan keras.

Woo Ri : Setelah kejadian itu, kesalahpahaman kami diluar dugaan. Dan kejadian itu sudah sebulan yang lalu.

[1 bulan kemudian]
Woo Ri sedang makan ramen. Sementara itu, Won Yeong membuka kulkas, lalu menutupnya lagi, dan menepuk-nepuk pintu kertas peraturan yang tertempel di kulkas sambil menatap Woo Ri.
Maksudnya dia ingin menunjukkan peraturan tentang jangan menyentuh makanannya. Tapi Woo Ri malah mencuekinya, dan melanjutkan makannya.


Woo Ri dan Hyun Woo melihat bersama-sama pengumuman seleksi terakhir Gaha Entertainment. Mereka langsung memeking kegirangan saat melihat hasil pengumuman karena mereka sama-sama lolos.


Rupanya suara mereka mengganggu pengunjung perpustakaan lain. Mereka pun langsung diam dan hanya tersenyum gembira.

Woo Ri keluar dari kamarnya dengan pakaian rapi. Ini hari pertamanya bekerja. Beberapa saat kemudian, Won Yeong keluar dari toilet yang letaknya di samping kamar Woo Ri. Won yeong juga berpakaian rapi.

Melihat Won Yeong keluar, segera Woo Ri pergi tanpa memedulikan Won Yeong.
Won Yeong menyeringai kesal.

Di luar, Won Yeong memperhatikan Woo Ri dengan bingung saat Woo Ri berlari menuju tempat kerja. Mungkin dia tidak tahu kalau Woo Ri sudah bekerja.

Saat Woo Ri tiba di tempat kerjanya, dia segera berlari menghampiri lift yang hampir tertutup. Dia berteriak untuk menunggunya dulu. Orang di dalam lift segera memenjet tombol agar pintu lift tidak tertutup.
“Terimakasih,” ucap Woo Ri setelah masuk ke dalam lift. Ternyata orang itu adalah Hyun Woo.
“Selamat pagi, nona No,” sapa Hyun Woo.
“Apa itu? Nona No? Selamat atas hari pertama Anda, bos,” balas Woo Ri.
“Bos apanya?”

Kemudian beberapa orang masuk ke dalam lift membuat Woo Ri dan Hyun Woo terpisah.

Sementara itu, Band Aku Tidak Tahu sedang melakukan tanda tangan kontrak dengan perusahaan Mars Music.


Setelah semua member melakukan cap jempol, CEO perusahaan menanyakan apakah mereka mempunyai pacar.
“Tentu saja, aku punya banyak. Tapi tidak perlu dikhawatirkan, benar kan?” ucap si drummer.

“Bagaimana dengan Ji-ssi?” tanya CEO.
“Ah, aku…”
“Tidak ada,” jawab Ni Na. “Iya, kan?”
“Tidak apa jika kalian punya. Tapi harus berhati-hati dengan media, mengeri, kan?” ucap CEO. Setelah itu, CEO dan beberapa orang-orangnya pergi. Lalu Ni Na mengajak Band Aku Tidak Tahu untuk merayakannya. Tentu saja mereka setuju.

Kembali ke perusahaan Gaha Entertainment.
Hari pertama Woo Ri bekerja, dia sudah sangat sibuk. Di saat-saat dia sibuk, Hyun Woo selalu membantu Woo Ri.


Namun, satu kali, malah tuan Nam yang membatunya, yaitu saat Woo Ri kesusahan mengambil barang di rak atas. Namun, nyonya Geon langsung datang dan memelototi tuan Nam. Lalu menariknya pergi.

Woo Ri pulang dengan diantar Hyun Woo. Dia mengucapkan terimakasih pada Hyun Woo.
Hyun Woo mengatakan jangan terlalu dikhawatirkan. Woo Ri sudah bekerja dengan biak.
“Jika ada sesuatu, kau harus memberitahuku,” ujar Woo Ri agar dia bisa membalas semua pertolongan Hyun Woo.
“Sampai jumpa besok pagi,” ucap Woo Ri saat ia tiba di depan kos Kot Dong.
Hyun Woo memanggil Woo Ri lagi, karena dia ingin mengajak Woo Ri merayakan hari pertama mereka bekerja.

Di dalam kos Kot Dong, Band Aku Tidak Tahu, Ni Na, dan beberapa penghuni kos lain sedang berpesta.

Kemudian Woo Ri dan Hyun Woo masuk. Si drummer mengajak Woo Ri untuk bergabung.

Won Yeong terkejut melihat Woo Ri datang bersama seorang pria, terlebih dia orang yang pernah dilihatnya mengantarkan Woo Ri pulang malam itu. Si drummer sebenarnya juga terkejut saat melihat Woo Ri datang dengan seorang pria, namun dia berusaha menyambut dengan hangat karena ini adalah perayaan mereka.


“Pesta?” tanya Woo Ri.
“Iya. kami baru saja menandatangani kontrak dengan Mars Music. Kau tahu Mars Music, kan?” ujar Won Yeong.
“Benarkah? Baguslah,” sahut Woo Ri.
“Tapi, siapa pria tinggi dan asing di sampingmu?” tanya Won Yeong dengan tatapan tak suka.
“Dia tamuku. Jangan mengganggu,” jawab Woo Ri ketus.


Kemudian Woo Ri mengajak Hyun Woo pergi keluar saja. Namun, Hyun Woo malah melepaskan tangan Woo Ri yang menggandenganya untuk mengajaknya pergi.


“Senang bertemu kalian,” sapa Hyun Woo. “Aku bekerja dengan Woo Ri di Gaha Entertainment, namaku Hyun Woo.”
Ni Na mengatakan bahwa Gaha Entertainment bersebelahan dengan gedungnya. “Senang bertemu denganmu. Aku Ni Na dari Mars Music. Aku menangani band-nya Won Yeong. Kita mungkin akan sering bertemu.” ucap Ni Na memperkenalkan diri balik.
Si drummer mengusulkan untuk merayakan bersama-sama.


Saat mereka berpesta, diam-diam tuan Cha menaruh sepiring makanan di atas meja dapur. Si drummer merasakan sesuatu yang berbeda. Tapi, saat dia menengok ke arah dapur, tuan Cha sudah tidak ada.


Lalu dia mengajak Won Yeong untuk pergi ke dapur, karena dia merasa curiga.
“Apa yang mencurigakan? Apa kau mabuk?” tanya Won Yeong yang didorong ke dapur oleh si drummer.
Si drummer mengatakan dia tidak mabuk.

Lalu mereka melihat sepiring makanan di atas meja. “Lihat ini! Ini adalah hidangan daging babi pedas tuan Cha,” tunjuk si drummer.
“Kau benar. Sungguh licik.” Kemudian Won Yeong berteriak menyuruh tuan Cha untuk keluar saja.

Di tangga, tuan Cha memperhatikan dengan diam-diam. Dia akhirnya hendak turun untuk memenuhi perintah Won Yeong. Tapi, tiba-tiba Hyun Woo datang ke dapur yang membuat tuan Cha tidak jadi kembali bersembunyi.


“Jadi kau senior kami?” tanya si drummer basa-basi.
“ya. Kalian kelas 2012, kan?”
“Senior? Aku bahkan tidak pernah melihatnya,” ucap Won Yeong mengejek.
“Kau tidak harus yang sopan pada kami,” ujar si drummer. “Kami jelas terlihat lebih muda.” *apa? lebih muda? PD ih si drummer.
“Aku mencoba menahan tidak peduli seberapa muda kalian,” ujar Hyun Woo.
“Kau pria yang gentlemen, tidak seperti pria yang aku kenal,” sindir si drummer pada Won Yeong. Dan hal itu membuat Won Yeong tersinggung. “Tapi, apa hubunganmu dengan Woo Ri? Maksudku, hubungan seperti diantar pulang.”
Hyun Woo mengatakan bahwa mereka hanya teman.

“Anak baru?” tanya Won Yeong pada Hyun Woo
“Sudah lama.”
“Kaya?”
“Tidak juga.”
“Laki-laki?”
“Perempuan.” Kemudian Hyun Woo sadar kalau dia salah menjawab. *Ini seperti permainan pertanyaan, ‘bendera Indonesia merah dan? awan berwarna? Kertas berwarna? Sapi makan?’ Pertanyaan psikologis yang jawaban dari awal hingga satu pertanyaan sebelum pertanyaan terakhir jawabannya selalu putih. Dan jika kita tidak fokus, maka kita akan menjawab pertanyan terakhir dengan ‘susu’. Padahal sapi makan rumput.

Won Yeong tersenyum penuh kemenangan.

“Kau seorang musisi? Aku dulu di band juga,” ucap Hyun Woo mengalihkan.
“Oh, ya. Saat ini banyak yang bilang kalau mereka pernah menjadi musisi. Sebagian dari mereka akhirnya melakukan hal lain untuk hidup mereka, dan membual tentang itu dihari tua mereka,” ujar Won Yeong mengejek. Kemudian mereka menjadi perang mulut. Bukan perang mulut dengan kata-kata kasar, melainkan denga kalimat-kalimat halus, namun lebih menyakitkan hati.
Si drummer yang masih di situ berusaha menghentikan mereka, namun mereka masih terus berbicara. Akhirnya dia menyerah, lalu memanggil Woo Ri.

Akhirnya Won Yeong dan Hyun Woo bermain games bersama, games yang siapa kalah harus meneguk segelas minuman beralkohol.


Mereka sama-sama banyak minum, begitupun dengan Woo Ri. Jadi, saat dia harus minum lagi, dia sudah tak sanggup.
Saat Woo Ri kalah lagi, entah kekalahan yang keberapa, Woo Ri mengatakan sudah tak sanggup lagi. Mendengar ucapan Woo Ri, Won Yeong menyuruh mengakhiri permainan saja karena membosankan. Tapi, si drummer mengatakan kalau ini semakin menarik. Jadi, kenapa harus berhenti.

“Aku akan minum untuknya,” kata Hyun Woo. Dia pun meminum segelas alcohol yang seharusnya dimunum Woo Ri. Hal itu membuat Won Yeong muak. Si drummer mengatakan kalau seperti itu menjadi tidak menarik. Karena saat sudah puncaknyalah permainan menjadi menarik.

“Lalu apa kau punya sesuatu yang menarik?” tanya Ni Na pada si drummer.

Tentu saja dia punya. Kemudian semua merapat untuk mendengarkan idenya. Idenya yaitu, yang kalah harus mengatakan suka pada mantannya di SNS.

Won Yeong langsung menatap si drummer tajam. Dia bahkan mencubit si drummer untuk tidak melakukan permainan itu.

Tapi pada akhirnya, permainan dilakukan. Mereka melakukan permainan berhitung. Dan ternyata Won Yeong kalah. Jika dia tidak mau minum, maka dia harus mengatakan suka pada mantan pacarnya di SNS, dan itu artinya pada Woo Ri.

Si drummer hendak mengirim kata suka itu karena Won Yeong terlalu lama berpikir. Namun, dia segera merebut ponselnya. Dia menatap Woo Ri sebelum memutuskan apakah dia benar akan mengirimkan kalimat suka padanya atau malah memilih minum saja.


No comments:

Post a Comment