Wednesday, May 13, 2015

Sinopsis EXO Next Door episode 11




“Bisakah aku menjadi orang yang paling kau suka?” tanya D.O pada Yeon Hee. Seketika Yeon
Hee terpaku.


Beberapa saat mereka terdiam sebelum akhirnya Chanyeol datang. Melihat Chanyeol datang, Yeon Hee menurunkan tangannya.
“Lihat aku,” kata D.O pada Yeon Hee. Yeon Hee melihat D.O dengan terkejut. “Aku bilang lihat aku. Saat aku melihatmu, aku merasa damai.”
Yeon Hee diam.
“Ucapkan bagianmu,” kata D.O. Ternyata D.O berpura-pura sedang latihan acting untuk mengalihkan pembicaraan agar Chanyeol tidak mengetahui apa yang telah mereka bicarakan sebelumnya.
Jangan mendekat! Satu langkah lagi… Apa kelanjutannya?”
“Berlatih?” tanya Chanyeol memastikan.
“Ya,” jawab D.O cepat. Kemudian dia mengatakan pada Yeon Hee bahwa latihannya sudah selesai. Dan dia meminta Yeon Hee untuk membantunya lagi nanti.
“Baik. Kita sudah selesai hari ini,” sahut Yeon Hee.
“Bukankah kau sepanjang malam syuting?” tanya Chanyeol memastikan. D.O mengiyakan.
Yeon Hee menanyakan kaeadaan Chanyeol, apakah dia sudah merasa baikan.
“Jika kau datang untuk bekerja, bekerja sana,” jawab Chanyeol dingin. Benar, Yeon Hee harus bekerja. Kemudian Yeon Hee pergi.
“Aku tidak bisa masuk ke karakter kalau aku berlatih dengan pria. Dan Yeon Hee kebetulan di sini,” kata D.O menjelaskan.
“Kau di sini sepanjang malam. Pergi tidur sana,” kata Chanyeol.


“Apa maksud D.O…” kata Yeon Hee duduk sambil memeluk boneka beruang yang merupakan karakter LINE. Yeon Hee memikirkan saat tiba-tiba D.O mengucapkan dialog dramanya. Dia juga memikirkan saat pertama kali berlatih bersama D.O.

“D.O…” Yeon Hee, lalu berkata, “…teman acting permanen?” Yeon Hee malah mengira dia adalah partner permanen D.O untuk berlatih.
Yeon Hee memeluk erat boneka beruangnya karena sangat senang. “Acting? Aku bisa melakukannya,” seru Yeon Hee.


Chanyeol memainkan gitarnya di kamarnya. Saat dia berhetin, dia mengenang masa kecilnya saat bersama Yeon Hee.

Chanyeol kecil bertanya pada Yeon Hee kecil kenapa dia menangis. Yeon Hee kecil menjawab Donghoon mengambil boneka beruangnya. Chanyeol menyuruhnya untuk berhenti menangis. “Kau beracting seperti bayi. Apa yang kau inginkan? Haruskah aku mengambilnya lagi?” Yeon Hee kecil mengangguk.


Lalu kau akan berhenti menangis?” tanya Chanyeol kecil. Yeon Hee kecil mengangguk lagi. Kemudian Chanyeol kecil menyuruh Yeon Hee kecil menunggunya di situ, sementara dia mengambil boneka beruang miliknya. Yeon Hee keci. melihat Chanyeol kecil pergi menghampiri Donghoon yang berada tak jauh dari mereka. Seketika wajah Yeon Hee memerah.


Hari berikutnya, saat Chanyeol kecil bermain gelantungan sendiri, Yeon Hee  kecil menghampiri Chanyeol kecil. Dia memberikan sebuah gambaran yang ia gambar sendiri. Gambar itu sebagai ucapan rasa terimakasihnya karena telah menolongnya.


“Apa ini aku?” tanya Chanyeol kecil saat melihat gambar yang diberikan Yeon Hee kecil. Yeon Hee kecil mengangguk. Saat Chanyeol kecil tersenyum, wajah Yeon Hee kecil memerah.


“Kakek, apa Yeon Hee pura-pura tak mengenalku, atau dia bodoh?” tanya Chanyeol pada sebuah foto yang didalamnya ada kakeknya dan dia. Chanyeol mengangkat dagunya. “Bagaimana bisa dia tidak mengenalku?” Chanyeol mengingat kembali saat dia bertanya pertama kali pada Yeon Hee, “apakah kau tidak mengenalku?”, tapi Yeon Hee malah memberikan jawaban yang tidak sesuai harapannya. Saat dulu Chanyeol menyebut nama lengkap Yeon Hee, Chanyeol bertanya apa yang dirasakan Yeon Hee. Tapi lagi-lagi Yeon Hee memberikan jawaban yang tak sesuai harapannya.


Chanyeol mendengus saat mengingat itu. Lalu dia mengambil foto dihadapannya. “Aku lupa dimana foto ini diambil,” gumamnya.

Yeon Hee sedang membersihkan, dan tak jauh darinya ada D.O yang sesekali meliriknya. Yeon Hee sadar itu. Tapi dia tak memikirkan macam-macam.


Yeon Hee malah berpikir bahwa D.O mungkin saja ingin berlatih hari ini. Jika memang, dia siap. Dia bahkan. Beberapa kali mengucapkan dialognya dalam hati, “jangan mendekat!”. Makanya, saat D.O mendekatinya untuk membicarakan yang kemarin, dia langsung menyuruh D.O untuk jangan mendekat. Padahal D.O bukan ingin berlatih.

D.O terkejut mendapat respon seperti itu, padahal dia belum berkata apa-apa. Yeon Hee langsung menyadari bahwa dia salah.

“Gadis Incheon!” panggil salah Chanyeol dari kamarnya.
“Ya, aku datang!” sahut Yeon Hee. Dia langsung memberikan kemoceng yang dia pegang pada D.O kemudian. Sepertinya Yeon Hee jadi salah tingkah. Sedangkan D.O, hanya terpaku sambil memegang kemoceng.


“Lihat, masih ada debu di sini,” omel Chanyeol. Yeon Hee mengumpat dalam hati. Chanyeol mengatakan bahwa dia sangat sensitive. Dia alergi debu sejak umur 6 tahun. “kau mendengarku?” tanya Chanyeol memastikan Yeon Hee mendengarnya dengan baik. Saat umur 6 tahun, Chanyeol mencoba untuk menyanyikan lagu H.O.T.
“Ya, ya, aku mendengarmu, tuan Park,” kata Yeon Hee dalam hati dengan agak kesal.
“Ngomogn-ngomong, apa kau membuang kertas yang ada di sini?” tanya Chanyeol lagi. Yeon Hee mengatakan dia mengira itu adalah sampah.

“Sampah?!” bentak Chanyeol. “Aku selalu menaruh sampah di tempat sampah. Aku sudah melakukannya sejak umur 6 tahun. Aku memakai baju putih dan topi. Dan aku suka bermain. Tapi bahkan setelah itu, aku membuat kebiasaan untuk melakukannya,” papar Chanyeol panjang lebah. Seketika Yeon Hee terkejut.
“Ingat aku sekarang?” tanya Chanyeol dalam hati sambil tersenum. Rupanya dia memberikan kode pada Yeon Hee bahwa dia sebenarnya teman kecilnya.


“Dia benar-benar baik waktu masih kecil,” puji Yeon Hee dalam hati. Lalu dia mengatakan pada Chanyeol bahwa dia akan melakukan yang lebih baik, kemudian dia menunduk untuk memberikan hormat pada Chanyeol.
“Apa itu semua yang ingin kau katakan?” tanya Chanyeol tak percaya.
“Um, aku mencoba untuk lebih professional dalam untuk bersih-bersih,” kata Yeon Hee jujur. Lalu dia meminta izin untuk pergi karena cuciannya sudah selesai. Saat Yeon Hee berjalan keluar, segera Chanyeol menghadangnya dengan menggunakan tangannya.
“Apa kau benar-benar bodoh?” tanya Chanyeol pada Yeon Hee.


Yeon Hee berjalan mondar-mandir di kamarnya. Dia memikirkan perkataan Chanyeol yang bertanya apa dia bodoh. Sebelumnya, Kai juga pernha menanyakan itu. Makanya, Yeon Hee berpikir keras maksud dari pertanyaan itu.


“Kau lebih bodoh dari beton,” kata Ga Eun yang kebetualn ada di situ. Dia memperhatikan Yeon Hee yang berjalan mondar-mandir. “Apa kau tidak tahu kenapa dia mengatakan itu padamu, hah?” tanya Ga Eun.
“Kenapa dia mengatakan itu. Beritahu aku,” pinta Yeon Hee menghampiri Ga Eun. “Aku akan mati penasaran,” rutuk Yeon Hee.

“Lihat. Kau terus berbicara tentang dirinya walau kau tak bertanya. Lalu dia bilang kau benar-benar bodoh. Kenapa kau pikir begitu?”
“Kenapa?” tanya Yeon Hee yang benar-benar tak tahu.
“Oh Tuhan,” kesal Ga Eun karena Yeon Hee tak mengerti juga. “Kau harus bergabung dengan fans club-nya! Para pendukung abadi bintang terkenal, yang namanya EXO-L.”
“EXO-L?” Yeon Hee bertanya-tanya.
“Tidak bergabung dengan fans club mereka setelah kau melihat mereka begitu dekat secara pribadi. Ini seperti tidak pergi piknik setelah membuat sandwich. Kau telah menghina EXO!” terang Ga Eun.
“Lalu..”
“Bergabunglah sekarang. Ayo, ayo,” suruh Ga Eun.
Kemudian Yeon Hee mendaftar untuk bergabung menjadi fans club EXO, yaitu EXO-L melalui internet.

Sehun dan Kwang Soo sedang berada ditenda Kwang Soo. Kwang Soo kelihatannya sedang berlatih. Sedangkan Sehun melihat-lihat buku koleksi Kwang Soo, dan dia menemukan buku yang menarik. Sehun bertanya, apakah Kwang Soo telah membaca buku tersebut. Kwang Soo menjawab, itu adalah dasar untuk seorang seniman bela diri. Saat Sehun membuka beberapa lembar, dia menemukan sebuah foto terselip di tengah  buku. Di dalam foto, ada 3 orang anak. Yang 2 seumuran (laki-laki dan perempuan), sedangkan yang satu lagi laki-laki balita.


“Apa ini kau?” tanya Sehun. Kwang Soo mengangguk. Sehun memuji foto Kwang Soo yang imut saat kecil. “Hei, ini pasti gadis Incheon. Tunggu, anak yang di sebelah kiri, aku pernah melihatnya sebelumnya.” Lalu tiba-tiba Sehun tertawa kecil. “Hei, bisakah aku meminjam ini?” Kwang Soo mengangguk.


Saat Sehun pulang, dia langsung menunjukkan foto itu kepada D.O.
“Aku menemukan hal menarik, lihat,” suruh Sehun sambil memberikan selembar foto. D.O memperhatikan foto itu sebentar, lalu bertanya apa itu Yeon Hee. Sehun tertawa, lalu memuji D.O yang mempunyai mata tajam.
“Dia imut saat masih kecil,” puji D.O sambil melihat secarik foto itu.
“Ya, terserah,” kata Sehun pelan. Lalu dia menyuruh D.O untuk melihat anak di sebelah kiri. “Bukankah dia terlihat familiar?” tanya Sehun.

“Apa ini… Chanyeol?”
“Chanyeol,” kata Sehun bersamaan dengan D.O saat menyebut nama Chanyeol.


No comments:

Post a Comment