Friday, May 8, 2015

Sinopsis EXO Next Door episode 10




Malam-malam Chanyeol menggali tanah menggunakan skop di bawah pohon kesayangan kakeknya, berharap kalung kakeknya ada di situ. Cukup lama dia menggali. Kesal, dia merebahkan tubuhnya di atas rerumputan kering, kemudian berkata, “sial, dimana kakek menyembunyikannya?”




Keesokan harinya, Chanyeol terserang demam yang menyebabkan dia tak keluar kamar seharian.

Di dapur, saat D.O, Sehun, Baek Hyun, dan Kai sedang sarapan pagi. Lalu, Yeon Hee datang sambil membawa celemeknya. Sepertinya dia ingin melanjutkan pekerjaan bersih-bersihnya.
“Noona, kau di sini rupanya,” tegur Kai pada Yeon Hee sambil berdiri. Dia lalu mengajak Yeon Hee untuk duduk bersama. Yeon Hee pun duduk diantara D.O dan Kai.


“Noona? Mereka terlihat akrab,” kata D.O dalam hati. Nampaknya dia cemburu.

Setelah Yeon Hee duduk, Baek Hyun memberitahu bahwa Chanyeol sedang sakit.
“Apa dia terkena pilek? Apa sakitnya parah?” tanya Yeon Hee khawatir. Baek Hyun pikir Chanyeol terkena pilek. Chanyeol langsung istirahat setelah makan bubur. Dia pasti akan baik-baik saja.
“Boleh aku bertanya padamu?” tanya Kai pada Yeon Hee. “Gadis Icheon, aku dengar kau sangat menyukaiku.” Yeon Hee menjawab tidak terlalu.
“Ayolah, jangan bohong,” kata Sehun. “Aku tahu semuanya. Tidak apa-apa, kau bisa memberitahu kami.”
Lalu Kai berbisik di telinga Yeon Hee, “Apa cuacanya bagus?” Yeon Hee menggangguk dan mengatakan “cuacanya bagus (choa)”

Kai senyum-senyum pada Baek Hyun sambil menunjuk Yeon Hee. Lalu Baek Hyun berkata dengan berbisik bahwa dia tidak memberitahunya, jadi dia bisa menggoda orang-orang. Baek Hyun juga terlihat agak kesal. Tapi Kai malah senyum-senyum saja.


Saat Sehun ingin mengambil buah menggunakan garpu, D.O menangkis garpu Sehun dengan garpunya, lalu D.O menusuk sepotong buah. D.O menyuruh agar Sehun beristirahat malam ini.
“Mungkin, lagian aku sudah selesai di sini,” kata Kai. Lali dia berdiri dan berkata lagi bahwa ini bukan pertarungan yang mudah, jadi dia menyuruh D.O untuk bersiap. Tak lupa Kai memberikan semangat untuk D.O sebelum tidur.
Terlihat Baek Hyun kesal dengan sikap Kai.


“Oh Tuhan, kau demam tinggi,” kata kakek Chanyeol pada Chanyeol kecil sambil memegang dahi Chanyeol kecil. “Malaikatku, apa kau sakit?” Kakek Chanyeol mengatakan bahwa Chanyeol terlalu banyak menggali.
Chanyeol lelah, jadi dia meminta kakeknya untuk memberitahukan dimana kalung itu. Akhirnya, kakek memberihukannya. Kakek mengatakan bahwa dia akan memberitahu petunjuk besar.
“Rudolph si rusa hidung,” kakek menyanyikan lagu anak-anak.
“Red,” balas Chanyeol kecil.
“Ya, itu!” seru kake Chanyeol. Tapi Chanyeol malah bingung. Kakek mengatakan bahwa itulah petunjuknya.
“Mungkin aku terlalu sakit, wajahmu… itu terlihat sangat merah,” gumam Chanyeol kecil.


Dengan wahah merah, Yeon Hee mengompres Chanyeol dengan handuk hangat. Dia menjagai Chanyeol malam itu.


Baek Hyun mengantar Kai keluar. Sekarang Kai akan kembali. Baek Hyun menyuruh Kai untuk menemui Chanyeol. Tapi Kai mengatakan Chanyeol terlalu sakit. Toh, 10 hari lagi mereka akan bertemu lagi. “Tapi, biarkan aku menempatkan gadis Incheon dengan dua orang.” Lalu Kai menyuruh Baek Hyun masuk ke dalam, karena jangan sampai dia juga terkena flu.

Tadi sebelum Kai pergi, dia sempat berbincang cukup lama dengan Yeon Hee.
Saat Yeon Hee mengelap piring, Kai datang dengan mencolek bahu kiri Yeon Hee sehingga Yeon Hee berbalik ke kiri, tapi ternyata Kai berada di sebelah kanannya. Lalu mereka tertawa.


“Tidakkah kau rasakan apa yang terjadi di rumah ini?” tanya Kai.
“Di sini? Biasanya ada banyak hal yang terjadi di sini,” jawab Yeon Hee polos.
“Bisakah aku memberitahumu sesuatu?”
“Apa?” tanya Yeon Hee penasaran. Tapi Kai lalu malah menyuruh Yeon Hee untuk melupakannya, karena itu lebih menyenangkan kalau Yeon Hee tidak tahu.

Keesokan paginya, Yeon Hee mengecek suhu badan Chanyeol. Tak berapa lama, D.O datang. Yeon Hee segera menghampirinya sambil meletakkan jari telunjuk di mulutnya, manandakan D.O agar tak ribut. D.O menanyakan kenapa. Lalu Yeon Hee memberitahu bahwa demam Chanyeol masih tinggi, dia harus tidur. Lalu Yeon Hee pergi untuk mengambil handuk lain.
“Aku satu-satunya yang tidak dekat dengannya,” kata D.O dalam hati.


Sehun sedang jalan-jalan. Lagi-lagi, dia berpapasan dengan Kwang Soo.
“Hai, Brother,” sapa Sehun. Lalu dia menghampiri Kwang Soo dan memeluknya. Dia mengatakan bahwa dia merindukannya.

“Kau pergi kemana?” tanya Sehun kemudian.
“Aku punya tugas,” jawab Kwang Soo. Sehun menanyakan apa yang dibawa Kwang Soo.
“Apel!” jawab Kwang Soo.

Dari arah samping, ada tiga orang perempuan yang sedang berjalan ke arah Sehun dan Kwang Soo. Mereka adalah orang yang sama yang waktu itu pernah bertanya pada Kwang Soo tempat tinggal EXO (ingat episode 6).
“Hei, ada dua orang di sana. Bukankah mereka member EXO?” tanya salah satu diantara mereka.
“Salah satunya pasti bukan, dia punya ‘pantat jelek’,” kata salah satu lagi.

“Hei, matanya seperti Sehun. Oh itu Sehun!!” seru mereka, lalu mereka berteriak histeris. Segera Sehun mengajak Kwang Soo lari saat melihat mereka. Tiga anak ABG itu lalu mengejar mereka. Saat di pembelokan, mereka bersembunyi di balik mobil karena Sehun sudah tidak kuat berlari lagi. Tiga anak ABG itu kehilangan mereka.



“Kenapa kita harus lari?” tanya Kwang Soo sambil ngos-ngosan. “Apakah akan terjadi hal buruk jika kita tertangkap?”
“Tidak terlalu. Tapi mungkin aku harus pindah,” jawab Sehun tak kalah ngos-ngosannya. Tapi Kwang Soo tidak mengerti.
“Tidak ada yang boleh tahu rumah kita di sini,” kata Sehun menerangkan.
Lalu Kwang Soo mengambil topi Sehun, dan melepas bulu-bulu jaket di lehernya. Dia akan mencoba mengalihkan perhatian mereka. Dia menyuruh Sehun untuk lari.

“Apa yang kau…?” belum selesai Sehun berbicara, Kwang Soo sudah berlari keluar dari persembunyian. Seperti rencana Kwang Soo, tiga anak ABG itu mengira Kwang Soo adalah Sehun. Oleh karena itu, mereka mengejarnya. Kwang Soo berlari sekencangnya dengan wajah yang hampir menangis. Sehun juga ingin menangis melihat Kwang Soo berkorban untuknya.
“Temanku!” teriak Sehun tak tega melihat Kwang Soo dikejar-kejar tiga anak ABG itu.


Yeon Hee sedang merapikan piring. Saat dia berbalik, D.O  berada tepat dihadapannya. Yeon Hee sangat terkejut, sehingga menjatuhkan piring yang dipegangnya. Piring itu pun pecah.
“Oh tidak!” pekik Yeon Hee lalu mengambil pecahan-pecahan piring itu. Tapi D.O melarangnya, karena dia yang akan membersihkannya. Yeon Hee menolak. Alhasil, jari Yeon Hee berdarah terkena pinggiran pecahan piring itu.
“Aku bilang padamu, aku akan melakukannya,” omel D.O.


D.O memberikan plester luka di jari Yeon Hee.
“Angkat kedua tanganmu,” suruh D.O setelah membungkus luka Yeon Hee. “Cepat!”
“Seperti ini?” Yeon Hee mengangkat kedua tangannya. D.O mengatakan bahwa itu adalah hukuman Yeon Hee karena tidak mendengarkannya.
“Apa?”




“Sebenarnya, ini akan membuat pendarahannya berhenti,” jawab D.O, lalu tertawa. Yeon Hee pun ikut tertawa.


“Boleh aku berbicara dengan bebas?” tanya D.O. “Aku merasa aku paling tidak ramah padamu.”
Yeon Hee mengatakan itu tidak benar. Nyatanya, Yeon Hee lebih nyaman didekatnya.
“Benarkah?” tanya D.O untuk memastikan pernyataan Yeon Hee itu benar. “Tangan!” seru D.O karena Yeon Hee telah menurunkan kedua tangnnya. Segera Yeon Hee mangangkat kedua tangnnya kembali.
“Ya, benar,” kata Yeon Hee membenarkan pernyataannya tadi. Lalu D.O menanyakan siapa yang paling Yeon Hee suka.
“Ya?”
“Bisakah aku menjadi orang yang paling kau sukai?” tanya D.O meminat izin.
Tatapan Yeon Hee langsung berubah. Mungkin dia tidak percaya dengan yang dikatakan D.O.




Epilog:
Di kamarnya sendiri, Yeon Hee sedang memakai masker wajah. Lalu Kwang Soo masuk. Dia tak lagi memaki pakaian olahraga yang sering dia  pakai. Kali ini dia memakai setelan jas dengan rambut klimis ke belakang. Dengan gaya seperti bos mafia alay, dia bertanya pada kakaknya siapa pria yang dia sukai. Yeon Hee tak menjawab. Dia menyuruh Kwang Soo pergi.


“Jawab aku, gadis Incheon,” kata Kwang Soo dengan nada seperti bos mafia alay sungguhan. “Aku bertanya padamu banyak kali.” Yeon Hee tetap tak menjawab dan menyuruh Kwang Soo pergi.
Kwang Soo mengusap wajahnya dengan kedua tangannya, lalu berkata, “Kau yang pergi. Pergilah ke Hawai.”
“Aku lebih suka pergi ke Shanghai!” teriak Yeon Hee kesal lalu melempar gulungan tisu ke arah Kwang Soo. Kwang Soo langsung berbalik. Dia tersenyum karena mengira Yeon Hee mangatakan “Na ga ra Kai”. Memang sih, Yeon Hee tidak begitu jelas mengatakannya karena mengenakan masker.







Komentar:


Yang paling mengesankan menurutku itu saat ‘duo sahabat’ ini bertemu.


Di bagaian epilog ini, mungkin kita diberitahu penyebab Kwang Soo sampai mengatakan Yeon Hee menyukai Kai.



Ada yang mau aku kupas lagi nih. Pakaian 3 anak ABG itu, di episode 6 maupun di episoe ini sama. Mereka tidak berganti pakaian. Cuma dulu ada yang memakai syal, tapi sekarang tidak.

No comments:

Post a Comment