Seluruh member EXO bertemu kembali setelah berpisah beberapa hari.
Mereka melepas rindu dengan saling berpelukan. Mereka berkumpul kembali karena akan melakukan pemotretan.
Tao dan Xiumin yang melakukan pemotretan terlebih dahulu. Mereka berdua
berpose dengan berganti-ganti gaya. Mereka juga melucu disela-sela pemotretan
dengan saling menatap seperti sepasang kekasih. Kemudian mereka tertawa
bersama. Mungkin mereka geli sendiri karena seperti itu.
“Suho terlihat baik-baik saja, kan?” Chanyeol meminta pendapat saat
Suho dan Kai yang melakukan pemotretan.
“Ya, syukurlah,” jawab D.O. Suho sudah bisa memulai latihan menari
sebentar lagi.
“Wow, lihat Kai!” kata Sehun sambil berdiri. Sehun memuji bahwa Kai
selalu maskulin.
“Selalu maskulin?” kata Chanyeol dan D.O. Chanyeol
mengatakan tentu saja Kai maskulin. Dia bukan perempuan.
Di ruang meke up, sampil ditata rambutnya oleh perias, Lay bermain
gitar dan Baek Hyun bersenandung. Mereka memainkan lagu ciptaan Chanyeol. Tiba-tiba Lay berhenti lalu memanggil Baek
Hyun.
“Apa?” tanya Baek Hyun.
“Tampaknya Chanyeol benar-benar stress saat menulis lagu. Apa dia
baik-baik saja?” tanya Lay penasaran.
Baek Hyun menjawab bahwa seni adalah penderitaan. Dan Lay tahu itu.
Lay berharap Chanyeol bisa lebih tenang.
Tiba-tiba Chen masuk sambil menawarkan kopi. Lalu dia membagi-bagi kopi
tersebut. Mereka memanggil Chen Cinderella. Dan itu membuat Baek Hyun bingung.
Makanya dia bertanya. Lalu Lay menjelaskan bahwa Chen mengurus mereka semua
seperti Cinderella. Itulah mengapa mereka memanggilnya Cinderella.
Baek Hyun manggut-manggut mendengarnya. “D.O mengurus kita juga.
Tunggu…” Tiba-tiba Baek Hyun mengubah topik pembicaraan. “Kita punya anggota
rahasia.”
“Siapa?” tanya Lay.
“Aku tak tahu apa kau sudah mendengarnya atau belum. Dia disebut gadis
Incheon,” kata Baek Hyun.
“Ah, gadis yang bersih-bersih rumah itu?” tanya Xiumin cepat. Xiumin
tentu tahu, karena Baek Hyun sudah menceritakannya pada yang lain. Sedangkan
Lay berpikir dulu.
Tao bertanya apa dia cantik. Baek Hyun menjawab tidak tahu. Dia tidak
memperhatikan. “Tapi, dia sangat hebat bersih-bersih,” lanjut Baek Hyun. Mereka
beruntung memilikinya saat ini.
Tao mendengar kalau Yeon Hee membunuh kecoak juga. Mereka jadi ingin
bertemu dengan ‘Gagis Incheon’.
“Apakah gadis Incheon cantik?” tanya Xiumin tiba-tiba pada Chanyeol
yang baru saja masuk.
“Apa?” tanya Chanyeol bingung sekaligus terkejut karena diberi pertanyaan tak
terduga seperti itu.
“Kami
ingin melihatnya. Kita harus pergi ke bandara sebentar lagi. Suruh dia ke
sini,” pinta Tao.
Chanyeol mengatakan untuk apa dia membawanya ke sini. Baek Hyun malah mengatakan
apakah Chanyeol punya alasan sehingga tak mau melakukannya. “Apakah itu
membuatmu gugup? Apakah jantungmu berdegup atau semacamnya?” tanya Baek Hyun
yang seperti mengintrogasi.
“Kenapa aku gugup?” elak Chanyeol.
“Makanya, kita ingin melihat,” kata Chen. Kemudian
semua bersuru “Mari kita lihat! Mari kita lihat!”
Akhirnya Chanyeol menyerah. Dia pun mengeluarkan ponselnya untuk
menghubungi Yeon Hee.
Yeon
Hee akhirnya benar-benar datang. Dia terperangah saat masuk ke dalam studio.
Tiba-tiba ada cahaya menyilaukan yang datang. Yeon Hee bahkan sampai melindungi
matanya menggunakan tangannya karena kesilauan dengan cahaya yang amat terang
itu.
Ternyata cahaya itu datang dari empat member EXO, yaitu Xiumin, Tao,
Chen, dan Kuhan yang
datang mendekat.
Saat Yeon Hee menurunkan tangannya, dia terkejut melihat empat member
EXO sudah ada di depannya.
“Gadis Incheon!” seru Xiumin. Dia mengatakan bahwa
dia sangat ingin bertemu dengan ‘gadis Incheon’.
“Dia terlihat cantik dari belakang, dan terlihat imut dari depan.”
“Hai, aku Chen. Gadis Incheon, aku harap kita bisa berteman.”
Kemudian keempat member EXO itu pergi karena mereka sudah di panggil
untuk syuting. Yeon Hee malah cuma bengong sambil melihat mereka pergi. Dia
terlalu terkejut, tidak mengira kalau akan disapa oleh artis terkenal. Bahkan
sampai ada yang bilang sangat ingin bertemu dengannya.
Wajah Yeon Hee memerah saat melihat Chanyeol sedang melakukan
pemotretan. Seulas senyum juga terukir diwajahnya. Lalu tiba-tiba senyumnya
memudar. Entah karena apa.
Tanpa Yeon Hee sadari, Kai mendekati Yeon Hee sambil mengamatinya seperti
melihat sesuatu yang aneh.
Kemudian Kai menoel lengan Yeon Hee. “Gadis Incheon? Benar, ini kau,”
kata Kai.
“Itu Kai!” kata Yeon Hee dalam hati. Dia nampak
terkejut.
“Bukankah di sini sangat sibuk? Ikut aku,” ajak Kai.
Chanyeol yang sebenarnya memperhatikan Yeon Hee terkejut saat Yeon Hee
diajak pergi oleh Kai. Tapi, mereka tidak jauh-jauh. Mereka hanya duduk di luar
studio, di depan pintu. Chanyeol penasaran mereka sedang membicarakan apa.
Nampaknya dia cemburu. Fotografer bahkan sering menyuruh Chanyeol untuk melihat
ke kamera karena matanya selalu melirik ke arah lain (ke Yeon Hee dan Kai).
Kai pikir Yeon Hee adalah penggemar karena berdiri termangu di sana.
Lalu Kai menanyakan kenapa Yeon Hee datang.
“Aku datang untuk memberikan ini padanya,” kata Yeon Hee sambil
menunjuk kea rah Chanyeol. Dia juga memperlihatkan benda yang sejak tadi di
pegangnya. Itu buku besar. Mungkin isinya lagu ciptaan Chanyeol.
“Chanyeol?” tanya Kai memastikan.
Lalu semua member EXO di panggil untuk melakukan pemotretan bersama.
Kai pun pamit. Beberapa detik setelah Kai pergi, D.O datang.
“Hei, kau datang,” sapa D.O. Yeon langsung tersenyum melihat D.O.
“Di sini sibuk, kan?” tanya D.O. Yeon Hee mengangguk. Baek Hyun
menanyakan benda yang dipegang Yeon Hee.
“Aku diminta membawanya,” kata Yeon Hee.
“Ah, Chanyeol lagi?” tebak D.O. Padahal Yeon Hee mengatakan dengan
tetap menatap D.O, tapi D.O sudah bisa menebak. Yeon Hee mengangguk lagi. D.O
meminta benda itu karena dia yang akan memberikannya pada Chanyeol. Yeon Hee
mengucapkan terimakasih.
Malam pun datang, semuanya telah berada di rumah masing-masing.
Chanyeol melepaskan jubahnya, lalu duduk di tempat tidurnya. Dia mengingat
perkataan Sehun bahwa Yeon Hee menyukai Kai, mengingat saat Sehun mengatakan
Kai selalu maskulin, mengingat saat pemotretan tadi dimana Kai menghampiri Yeon
Hee dan mereka mengobrol.
Seolah tubuhnya terasa lemah, Chanyeol merebahkan tubuhnya.
Chanyeol tertidur. Sepertinya tidurnya tak nyenyak, itu terlihat dari
raut wajahnya yang gelisah walaupun sedang tidur.
“Bagaimana
bisa kau tidur?” tanya kakek Chanyeol pada Chanyeol kecil yang sedang tidur.
Chanyeol kecil pun bangun sambil berseru memanggil kakeknya.
“Bagaimana bisa kau kehilangan liontin itu?” tanya kakek Chanyeol. Ia
mengatakan itu bukan hanya sekali, tapi dua kali. Chanyeol kecil meminta maaf
pada kakeknya. Dia tak sengajakan menjatuhkan liontin yang kakeknya berikan
padanya. Kakek Chanyeol menyuruhnya untuk menemukan liontin itu.
“Cari liontin itu dan hal yang lebih penting,” kata kakek Chanyeol.
“Hal yang lebih penting?” tanya Chanyeol kecil bingun.
Kakek Chanyeol mengatakan akan memberitahu tapi hanya 60 detik.
“Jangan mengejek,” protes Chanyeol kecil.
Kakek Chanyeol menyuruh mencari apa telah dia hilangkan duluan.
Chanyeol kecil mengatakan bahwa dia tidak menghilangkannya, hanya pecah.
Kakek Chanyeol menunduk agar setara dengan Chanyeol
kecil. “Hal itu dekat, Chan. Dekat,” tukas kakek Chanyeol.
Chanyeol bangun dari tidurnya. Dia duduk terpaku di tempat tidurnya.
Yeon Hee sedang mengelap piring di dapur. Kai turut membatunya.
Sedangkan Chanyeol sedang membuat teh seprtinya. Chanyeol menatap Yeon Hee dan
Kai dengan sedikit kesal.
Kai menyuruh Yeon Hee agar jangan terlalu sopan padanya.
“Astaga! Dia ingin aku bersikap ramah,” kata Yeon Hee
dalam hati dengan bahagia.
“Jika kau terlalu sopan, kita tidak bisa berteman,” kata Kai.
“Baiklah,” balas Yeon Hee.
“Apa dia belajar seni rayuan?” Chanyeol mengomel sendiri dengan suara
pelan.
Kai
menarik tangan Yeon Hee lembut. Chanyeol memperhatikan kemana Kai membawa Yeon
Hee.
Kai membuka pintu kulkas.
“Dia bahkan tampan di depan lemari es,” puji Yeon Hee
dalam hati saat melihat wajah Kai. Yeon Hee memerah.
Kai mengambil sesuatu dari kulkas dan mengatakan bahwa itu adalah krim
tangan. Dia membeli krim itu di pesawat, dan Yeon Hee boleh memilikinya kerena
Yeon Hee membutuhkannya dengan semua pekerjaan rumah tangga ini. “Aku tahu,
kami membuatmu sibuk.”
“Ya ampun. Aku tidak percaya ini terjadi padaku,” kata Yeon Hee
dalam hati.
“Gamsaham… maksudku gumawo, Kai,” kata Yeon Hee berterimakasih.
Chanyeol berusaha melihat apa yang sedang mereka lakukan. Dan Kai
sesekali tengok kea rah Chanyeol, sehingga Chanyeol langsung pura-pura tak
melihat kearah mereka.
Komentar:
Sepertinya
kedatangan Kai itu hanya untuk membuat Chanyeol cemburu.
Seperti di sinopsis EXO Next Door episode 4, kali ini aku mau kasih foto tambahan
lagi. Kalau di episode 4, foto tambahannya adalah foto waktu mereka manggung, sekarang foto waktu mereka pemotretan.
No comments:
Post a Comment