Wednesday, April 22, 2015

Sinopsis EXO Next Door episode 5


Episode 5 ini diawali dengan wartawan yang mendatangi seorang nenek yang tinggal di kardus. Dia sendirian dan tak punya rumah. Hanya kardus itu tempatnya berlindung.


“Nenek, sejak kapan kau tinggal di sini?” tanya wartawan.
“Sudah lama. Sejak saya difitnah,” jawab si nenek. Nenek ini adalah Yeon Hae.
Nenek Yeon Hae membentak karena kamera semakin dekat.
“Bisakah kau memberitahu kami apa yang terjadi padamu?” tanya wartawan. Bukannya menjawab, nenek Yeon Hae malah balik bertanya “apakah ada kecoak di rumahmu?”
“Kecoak?” tanya wartawan heran. Lalu nenek Yeon Hae menjelaskan bahwa ada tiga hal yang harus diwaspadai dalam hidup, yaitu teropong, kecoa, dan selebriti dunia.
Si wartawan menanyakan selebriti dunia siapa yang nenek Yeon Hae maksudkan. Tapi, nenek Yeon Hae menyuruh mereka pergi dan jangan merekam lagi.

Sayangnya itu adalah akhir dari wawancara kami dengan nenek tua Yeon Hae. Sampai kapan musin dingin baginya berlangsung? Akankah musim semi datang padanya?’ kata pembawa acara dengan miris.


Tiba-tiba terdengar suara ibu Yeon Hae yang membentak Yeon Hae kenapa dia tidak makan. Yeon Hae pun tersadar. Terlihat kalau Yeon Hae (masih muda) sedang sakit. Dia menutup seluruh tubuhnya dengan selimut dan ada termometer di mulutnya.
“Panasmu sudah turun,” kata ibu Yeon Hae setelah melihat termometer Yeon Hae.


“Orang bilang, anjing saja tidak pilek saat musim panas,” kata Kwang Soo.
“Apa aku bodoh? Ini kan bulan Januari,” kata Yeon Hae membela diri. Tentu saja dia tahu penanggalan musim. Bulan Januari sudah mulai masuk musim salju, itu artinya sekarang musim dingin.
Kwang Soo memandang keatas, dia berpikir. Kemudian dia sadar bahwa kakaknya benar.
“Kau gadis yang membiarkan jendela kamar terbuka sepanjang,” kata ibu Yeon Hae.
Yeon mengatakan bahwa dia frustasi dan membutuhkan udara segar.
“Frustasi tentang apa? tetaplah makan meskipun tidak lapar karna kau perlu minum obat,” suruh ibu Yeon Hae.
“Aku bilang makan!” bentak ibu Yeon Hae saat melihat Yeon Hae hanya memakan sejumput nasi.
“Bahkan anjing pun harus merasakan kedamaian saat makan. Biarkan saja dia, bu.” Kwang Soo membela kakaknya. *tumben
Lalu ibu Yeon Hae menyuruh Yeon Hae untuk ke kamarnya saja. Ibu Yeon Hae akan membuatkannya bubur.
Tanpa mengatakan apapun, Yeon Hae menurut. Hal itu membuat Kwang Soo yakin kalau Yeon Hae benar-benar sakit.

“Seperti cucunguk saja. Apa sulitnya membersihakn rumah?” kata ibu Yeon Hae.
Mendengar kata ‘cucunguk’, Kwang Soo berpikir mengira itu adalah jenis kotoran. Dia bahkan bertanya-tanya jenis kotoran apa itu.

Di rumah EXO, semuanya sedang berkumpul. Chanyeol terus saja melihat keluar jendela, memandang kamar Yeon Hae. Sementara itu D.O berjalan mondar-mandir sambil membaca buku. Tapi, sepertinya sesekali dia melihat ke kamar Yeon Hae. Sedangkan Baek Hyun dan Sehun sudah duduk mengahap keluar.
 

“Kenapa gadis itu belum ke sini?” tanya Chanyeol sambil melihat ke gadgetnya.
“Mungkinkah dia ketakutan?” pikir D.O.
“Hei, apa yang kau khawatirkan? Aku bisa membantumu. Katakan padaku,” kata Baek Hyun. Tapi D.O mengatakan tidak apa-apa.
Sehun menggeleng-geleng, lalu berkata, “Kau ingin memercayainya?” Dia juga bertanya pada pada semuanya kenapa terus memandang rumah Yeon Hae.
Chanyeol mengelak dengan mengatakan bahwa dia tidak memandanginya.
“Aku mengerti. Ini akibat dari ucapanmu,” kata Sehun pada Chanyeol. Kemudian dia menirukan ucapan Chanyeol kemarin, “Keluar! Aku bilang keluar!
Baek Hyun membenarkan. Dan D.O mengatakan itulah mengapa Yeon Hae tidak datang.
“Jika itu mengganggumu, aku akan menelponnya dan bertanya,” kata Baek Hyun yang membuat teman-temannya langsung memandangnya. “Sebenarnya aku tidak punya nomor teleponnya,” katanya kemudian.
“Aku punya,” kata Sehun yang membuat teman-temannya langsung memandangnya juga. “Maksudku aku tidak tahu. Tapi aku berteman dengan adiknya.” Karena Sehun dan Kwang Soo berteman, dia bisa menanyakan keadaan Yeon Hae padanya.
 

“Gadis itu sakit parah,” kata Kwang Soo saat Sehun mendatanginya di tenda.
“Apa? Dia benar-benar sakit?”
“Iya, bung. Dia dalam skala kritis,” kata Kwang Soo yang membuat Sehun terkejut. “Masuk angin,” kata Kwang Soo kemudian.
Lalu Sehun bertanya lagi, tapi bukan tentang Yeon Hae, melainkan tentang Kwang Soo yang selalu berbicara seperti orang tua, dan kenapa Kwang Soo berbicara tanpa melihatnya.
“Aku tidak duduk berhadapan dengan teman yang aku temui di luar sekolah,” jawab Kwang Soo. Lalu dia menyuruh Sehun untuk menjaga sikapnya.
“Berapa usiamu,” tanya Sehun.
“Ho ho.” Kwang Soo menggunakan teguran ala zaman Jeason. “Aku bilang hati-hati dengan sikapmu. Satu hal lagi. Kau telah salah paham. Kakakku menganggapmu sebagai seorang pria yang jelak.”
“Apa?”
“Dia bilang kalian sangat jelek,” kata Kwang Soo. Kemudian dia mengatakan jika Sehun punya pikiran kotor tentang kakaknya, lebih baik buang jauh-jauh.
Lagi-lagi Sehun berekspresi heran.


“Masuk anginnya gadis tetangga sungguh parah. Dia sampai bingung dan berpikir kita jelak. Tapi, menurut pendapatku, adiknya jauh lebih sakit,” kata Sehun menjelaskan pada temen-temannya.
D.O tidak mengerti maksud Sehun.

“Jadi gadis itu…” kata Chanyeol bersimpati, tapi kemudian dia mengubah gayanya menjadi biasa saja, “dia sakit demam?” Sehun membenarkan.
“Gadis itu mungkin sakit karena Chanyeol,” kata Baek Hyun sambil mengangkat satu kakinya. Mungkin maksudnya dia menunjuk Chanyeol, tapi malas menggunakan tangan.
Hal tersebut tentu saja membuat Chanyeol marah sehingga melemparkan satu sandalnya kearah Baek Hyun sambil mengatakan jangan menyalahkannya. 


Yeon Hae baring di kasurnya. Dia masih menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut. Dia mengingat kembali kajadian kemarin. Kejadian saat dia mengambil ponselnya di kamar Chanyeol.
“Kau sungguh tidak tahu siapa aku?” tanya Chanyeol.
“EXO?” jawab Yeon Hae. Chanyeol malah tersenyum sinis.
“Chanyeol yang bersinar-sinar?” ralat Yeon Hae. Tapi Chanyeol malah menghela napas dan mengatakan sudahlah.


“Dia ingin aku bilang apa sih?” Yeon Hae kemudian menyuruh jantungnya agar tidak berdegup kencang lagi.

Chanyeol sedang mencari obat herbal untuk menyembuhkan demam. Kemudian dia menemukan teh madu baik diberikan kepada orang yang sedang demam. Chanyeol pun mengambil beberapa sendok madu ke dalam gelas, lalu menuangkan air panas dari termos.
“Ah panas,” pekiknya saat tangannya tak sengaja terkena sedikir air panas. Dia pun menyerah.


D.O berada di dalam mobil. Dia berhenti membaca buku karena kejadian kemarin berkelebat di kepalanya.
“Kau sungguh baik-baik saja? Kau ingin aku memanggil ambulan?” tanya D.O saat melihat wajah Yeon Hae memerah.
“Tidak. Tidak. Bukan begitu..” tolak Yeon Hae.
“Tapi wajahmu, itu…”
“Memerah?” potong Yeon Hae. Dia mengatakan kalau dia tidak sakit. Tapi, hanya malu. Yeon Hae lalu menangis. Dia pernah semerah ini selama tiga tahun. “Bagaimana ini?”
D.O meminta maaf. Tapi Yeon juga meminta maaf karena terlihat seperti itu. Dia meminta maaf berkali-kali sambil menangis. Kemudian membuang ingusnya menggunakan celemek, tepat di wajah foto D.O dia mengeluarkan ingusnya.


D.O tersenyum mengingat kejadian kemarin.
“Hyung, bisakah kita bernenti sebenar?” pinta D.O saat melihat keluar.

“Ada kiriman,” kata Kwang Soo sambil menyodorkan segelas minuman kepada Yeon Hae yang sedang tidur. Yeon Hae menyuruh Kwang Soo untuk keluar karena dia lelah.
“Siapa pria celemek? Ini dari pria celemek,” kata Kwang Soo membaca tulisan di kertas yang ditempel di gelas itu. Yeon Hae langsung bangun dengan mata melotot. Dia pun mengambil kertas itu.
‘Madu dan jeruk yuja sangat bagus untuk mengobatu masuk angin. Minumlah ini dan cepatlah sembuh. Aku berharap kau sehat saat kita bertemu lagi. NB: katakana padakau namamu pada saat itu. Cowok celemek dari tetangga sebelah.’ Begitulah isi tulisan di kertas itu.
“Wajahmu terbakar lagi,” tegur Kwang Soo saat kakaknya memerah.


Yeon bangun dari tidurnya dan menyadari bahwa dirinya telah sehat setelah beristirahat seharian. Dia bahkan merasa sangat segar.

Yeon Hae tidak mau EXO menggapnya aneh karena telah menyembur, mengintip, dan bahkan menggeledah. Oleh karena itu, dia kembali ke rumah EXO untuk bersih-bersih.
Kembali Yeon Hae membersihkan kamar Chanyeol. Kali ini dia lebih hati-hati. Tak lama kemudian, Chanyeol masuk dan menutup pintu. Dia lalu menyilangkan tangan sambil bersandar di pintu. *begitulah gayanya. Tapi, Yeon Hae tetap cuek dengan masih melanjutkan mengelap meja.

“Kenapa kau tidak memberitahuku?” tanya Chanyeol. Yeon Hae menghentikan aktifitas bersih-bersihnya. Dia menoleh.
“Kau di sini untuk bersih-bersih. Dan bukannya penguntit mesum,” kata Chanyeol lagi. Dia juga menanyakan penyebab Yeon Hae kembali lagi, mungkinkah kerena membutuhkan uang?
Yeon Hae langsung melirik tajam Chanyeol.
“Katakan sesuatu!” suruh Chanyeol. Yeon Hae kesal dengan perkataan kasar Chanyeol. Dia pun berjalan keluar. Tapi, Chanyeol menahannya. Lalu meminta maaf karena telah salah paham dan kasar. Chanyeol juga mengatakn kalau Yeon Hae boleh tetap membersihkan di situ dan dia tidak akan menghalangi. Kemudian Chanyeol keluar.


“Kenapa aku kembali? Itu karena aku menyesal. Aku tidak ingin melarikan diri. Aku ingin meminta maaf dan melakukan hal yang benar sebelum berhenti. Menyelinap masuk ke kamarmu dan menyentuh barang-barangmu. Aku sungguh mint maaf. Tapi aku tidak sengaja. Aku tidak bermaksud jahat. Dan juga aku bukan penguntit mesum. Kau tidak perlu tahu ataupun peduli. Tapi aku juga punya nama. Namaku…”
“Aku tahu,” jawab Chanyeol yang sebenarnya mendengarkan dari luar.
Yeon Hae terkejut. Chanyeol pun masuk dan mengatakan bahwa dia tahu nama Yeon Hae.
“Kau pikir aku tidak tahu namamu? Ji Yeon Hee” kata Chanyeol.






Komentar:
Saya suka acting Moon Ga Young ini. Dia bisa memerankan menjadi nenek-nenek dengan sangat bagus. Dengan usia yang masih sangat muda, dia tahu bagaimana bergerak seperti nenek-nenek.

Di episode selanjutnya, sepertinya orang yang pernah disukai Yeon Hee akan muncul.

No comments:

Post a Comment