Tuesday, August 25, 2015

Journey to the Past part 6 (Last Part)




KEMBALI KE SAAT JUNG SU JUNG KE JEJU LAGI
    Petang itu, saat matahari kemerah-merahan di ufuk barat, Jung Soo Jung dan Kang Min Hyuk duduk di pinggir pantai yang sepi.
    “Terimakasih sudah membantu presentasiku,” ujar Kang Min Hyuk.
    “Tidak masalah. Toh selama ini kamu sering membantuku.”
    “Tapi, bantuanku tidak sebanding dengan apa yang telah kamu lakukan untukku 23 tahun lalu.”
    “Mungkin iya. Kalau begitu, kamu harus mentraktirku setiap hari,” ucap Soo Jung bercanda.
    “Gampang,” jawab Kang Min Hyuk.
    “Ngomong-ngomong, Jung Shin ke mana ya? Kita kan mau mengubur kalung ini,” ucap Soo Jung sambil melihat kalung yang ia genggam.
    “Oh, dia sudah aku suruh supaya tidak terlalu dekat dengan kita.”
    “kenapa?”
    “Karena aku mau bilang sesuatu padamu.”
    Soo Jung tertawa. “Memang mau bilang apa, kok sampai nyuruh Jung Shin jauh-jauh dari kita?”
    “Soo Jung, Jung Soo Jung,” lirih Kang Min Hyuk dengan serius, membuat Soo Jung terdiam.
    “Sebelum kalung itu ataupun hal yang terjadi karena kalung itu menghilang dari ingatkan kita, aku mau mengatakan kalau aku mencintaimu. Aku tidak tahu rasa cintaku ini tanpa alasan atau karena kamu adalah penyelamatku. Tapi, aku mencintaimu, dan aku harap aku masih mencintaimu walaupun ada ingatan kita yang hilang.”
    “Min Hyuk oppa…”
    “Saat kita kembali ke Seoul.. Ah.. Aku tidak tahu apa ini akan ada diingatan kita, tapi jika saja kita ingat, pada tanggal 1 Agustus, aku ingin bertemu denganmu di restoran Kece, yang di depannya tempat pertama kali kita bertemu. Aku ingin menembakmu sekali lagi dan mendengar jawabanmu langsung.”
    Soo Jung hanya menatap Kang Min Hyuk dengan mata yang berbinar. Kemudian dia mengangguk pelan. “Jika kita ingat.”
    “Baiklah, sekarang ayo kita kubur kalung ini di sini, di pulau Jeju ini tempat dimana Jung Shin menyukainya,” ujar Kang Min Hyuk berdiri dari duduknya.
    ‘Kalung penjelajah waktu, setiap orang memiliki satu kesempatan. Namun, orang itu dapat memberikan kesempatannya kepada orang lain, baik itu yang pernah menggunakan atau belum pernah menggunakannya. Dengan demikian, orang yang memberikan kesempatannya kepada orang lain itu tidak dapat menggunakannya.
            Ingatan tentang kalung itu dan hal-hal yang terjadi karena kalung itu tidak akan hilang jika kalung itu tidak jauh dari pengguna, atau yang pernah mendapatkannya. Selama kalung itu masih berada di dekat mereka, orang itu masih bisa melihat Jung Shin. Jika ingin menghilangkan ingatan tentang itu, buang jauh-jauh kalung itu. Setelah ingatan hilang, orang itu tidak akan lagi mengingat tentang kalung itu walaupun dia menemukan kalung itu lagi, dan dia juga tidak akan dapat melihat Jung Shin lagi.’
y y y
    27 Agustus 2015
    Jung Soo Jung pergi ke restoran Kece. Dia tinggal menyeberang sekali agar sampai di restoran. Tanpa melihat kanan kiri, karena dia merasa sudah terlambat, dia langsung menyeberang.
    Biiimm….!!
    Terdengar suara klakson mobil. Tepat saat itu, Soo Jung merasa dirinya ditarik ke belakang oleh seseorang. Tubuhnya didekap erat oleh seseorang berbadan tinggi nan tegap.
    “Sebelum menyeberang lihat kanan kiri dulu,” ujar orang itu yang melepas dekapannya.
    “Min Hyuk oppa… terimakasih,” ucap Soo Jung setelah melihat orang yang menolongnya dari kecelakaan yang bisa saja merenggut nyawanya.
    “Sama-sama.”
    Setelah lampu hijau untuk pejalan kaki menyala, mereka pun menyeberang bersama. Lalu mereka ke restoran Kece.
    “Tadi, aku pikir aku terlambar. Makanya aku main nyebrang saja,” ujar Soo Jung setelah duduk dan memesan beberapa makanan

“Aku pikir malah aku yang terlambat. Aneh. Seharusnya aku tidak menyuruh kita bertemu di sini. Aku merasakan perasaan aneh dengan tempat ini, seperti…. trauma?”

“Aku juga merasakan perasaan aneh di sini. Seperti hal besar pernah terjadi di sini. Tapi aku tidak tahu apa.” Soo Jung juga merasakan hal aneh dihatinya mengenai tempat itu yang tidak dia ataupun Min Hyuk ingat.

“Sudahlah. Jung Soo Jung!” panggilnya lirih. Dia pun menggenggam tangan Soo Jung. “Di Jeju, aku pernah bilang kalau aku menyukaimu. Bagaimana denganmu? Apa kamu menyukaiaku?”

“Aku datang ke sini karena aku menyukaimu,” jawab Soo Jung.

“Kalau begitu, maukah kau menikah denganku?”

“Iya, aku mau,” jawab Soo Jung tanpa ragu.
Mendengar jawaban ‘iya’ dari Soo Jung, Kang Min Hyuk mendekatkan wajahnya ke wajah Soo Jung. Dia hendak menciumnya. Namun, saat kissing itu hampir terjadi, ponsel Min Hyuk berbunyi. Lalu, dia mengangkat panggilan.

“Hallo…. Oh iya, maaf, aku lupa.” Kang Min Hyuk menutup panggilan.

“Soo Jung, aku ada urusan. Kamu harus ikut,” ajak Kang Min Hyuk.
Belum sempat Soo Jung menjawab mau atau tidak, Min Hyuk sudah menariknya pergi. Kang Min Hyuk membawa Soo Jung ke hotel, dimana diadakan sebuah pesta di sana.

Setibanya di sana, pelayan telah mempersiapkan tempat duduk paling depan untuk mereka.

“Ini hari penyambutan presdir baru Q Sport Wardrobe ya?” tanya Soo Jung yang dijawab anggukan oleh Kang Min Hyuk. Walaupun dia tidak bekerja lagi di situ, tapi dia tahu karena baru saja MC mengatakannya.

Di podium telah berdiri presdir Q Sport Wardrope yang akan melepas kekuasannya.

“Tidak perlu saya berkata panjang lebar, mari kita sambut penerus sekaligus pemimpin Q Sport Wardrobe, anak saya, Kang Min Hyuk!” seru Presdir Kang.
Saat nama Kang Min Hyuk yang disebut, Soo Jung sangat terkejut. Selama ini dia tidak tahu kalau Kang Min Hyuk adalah anak presdir. Tuan Park yang menghadiri pesta itu juga terkejut.

Kang Min Hyuk yang sudah berada dipodium, mulai menyampaikan sambutannya.

“Selamat sore. Akhirnya misiku selesai juga. Sebelumnya saya minta maaf karena menyembunyikan identitas saya sebagai anak pemilik perusahaan ini. Saya melakukan ini, bekerja dari bawah karena saya ingin melihat semua pegawai perusahaan ini. Terimakasih untuk semuanya karena saya tahu mana pegawai yang pantas bekerja bersama saya dan pegawai yang sebaiknya tidak di sini. Besok, persiapkan mental kalian untuk perubahan. Mungkin diantara kalian ada yang naik jabatan, dan mungkin pula ada yang dipecat. Saya sudah mencatat semua nama-nama itu. Jika kalian dipecat, jangan ada yang protes, karena saya menilai bukan hanya dari skill dan kecerdasan kalian, tapi juga dari moral kalian. Saya tidak mau mempunyai pegawai yang tidak bermoral.”

Tuan Park yang kebetulan menghadiri pesta penyambutan semakin terbelalang mendengar pidato itu. Dia punya perasaan kalau dia akan dipecat.

“Oh, selanjutnya. Untuk orang tua saya yang selalu menanyakan tentang pendamping saya, bahkan ibu sampai mau menjodohkan saya jika tahun ini saya tidak mendapat pacar. Saya ingin memperkenalkan kepada ayah, ibu, dan semua orang kalau saya sudah menetapkan hati saya untuk menikah tahun ini dengan dia, Jung Soo Jung, orang yang sangat saya cintai,” tunjuk Kang Min Hyuk pada Jung Soo Jung yang berada di depannya.

Semua orang langsung berkasak kusuk untuk mengetahui calon Kang Min Hyuk. Namun, lain halnya dengan tuan Park yang semakin terkejut setengah mati. Karena dia selalu menindas Soo Jung, terlebih sampai memecatnya.
Kemudian Kang Min Hyuk mengajak Jung Soo Jung naik agar semua orang dapat melihatnya.

“Ayah, dan ibu pasti tidak kecewa dengan pilihan saya. Dia cantik dan baik hati.”



4 comments: