Tuesday, August 11, 2015

Journey to the Past part 1




Jung Soo Jung adalah perempuan berusia 24 tahun. Dia punya rambut hitam kecoklatan yang panjangnya sepunggung. Dengan rambut yang tidak terlalu panjang membuatnya jarang mengikat rambutnya. Paling-paling dia hanya menjepit rambut depannya ke belakang. Matanya kecil dengan bola mata yang
kecoklatan. Dia terlihat manis saat tersenyum. Bibirnya yang tipis jarang sekali terkena lipstick, karena dia tipe orang yang tak suka berdandan.
    Q Sport Wardrobe adalah perusahaan dimana Jung Soo Jung bekerja. Dia sudah bekerja di sana selama 2 tahun. Q Sport Wardrobe adalah perusahaan pakaian olahraga yang memproduksi segala jenis pakaian olahraga. Di tempat kerjanya, Ha Won dijuluki Ratu Stok dan Ratu Jadwal.
Dia dijuluki Ratu Stok karena dia yang mengatur semua persediaan penjualan. Dia menanganai hampir disemua bidang, baik itu di tempat persediaan kain, hingga di dapur perusahaan. Walaupun dia tidak bekerja sendiri di bidang itu, tapi Soo Jung yang paling ulet dan teliti dibanding yang lain, baik seniornya sekalipun.
Sedangkan julukan Ratu Jadwal disematkan padanya karena dia selalu mengingatkan yang lain untuk menyediakan persediaan pada waktu yang telah ditetapkan. Jika dilanggar, maka mereka harus menerima konsekuensinya.
y y y
   Jung Soo Jung sibuk mendata barang-barang yang masuk, dan pakaian-pakaian yang telah jadi.
    “Soo Jung sunbae, boleh aku bertanya?” tanya seorang rooki (rooki=junior) perempuan padanya.
    “Sebentar,” ucap Soo Jung menyuruh si rooki menunggu dulu karena dia masih mengetik. Tak lama kemudian, dia langsung meladeninya. Rupanya si rooki bertanya cara menyusun data yang benar. Dengan senang hati Soo Jung mengajarinya. Ini adalah salah satu sifat Soo Jung. Dia tidak pernah menolak permintaan tolong orang lain walaupun dia sedang sibuk.
    Sementara itu dari meja kerja seorang pekerja pria, diam-diam memperhatikan Soo Jung dengan tatapan yang sangat mendalam.
    “Terimakasih, sunbae,” ucap si rooki sambil membungkuk.
    “Tidak masalah,” jawab Soo Jung seraya tersenyum.
    Setelah si rooki pergi, Soo Jung melanjutkan pekerjaannya lagi. Namun, tak berapa lama…
    Tok! Tok! Tok!
    Seseorang mengetok-ngetok meja Soo Jung. Dia pun mendongak.
    “Waktunya istirahat. Makan yuk!” ajak pria yang tadi mengawasi Soo Jung dari meja kerjanya.
    “Kamu duluan aja, Min Hyuk oppa.” Soo Jung malah menyuruh pria yang ia panggil Min Hyuk oppa itu untuk makan siang duluan.
    “Aku tahu kalau kamu banyak pekerjaan. Tapi kamu juga harus makan. Ayo!” Min Hyuk menarik lengan Soo Jung dan membawanya ke kantin perusahaan yang berada di lantai satu.
    Setelah mengambil makanan, mereka duduk berhadapan. Tanpa berbicara apapun, mereka langsung melahap makanan. Baru beberapa suapan, Soo Jung meletakkan sumpitnya di meja.
    “Aku tidak boleh santai-santai seperti ini. Aku harus selesaikan laporanku sekarang,” ujar Soo Jung seraya berdiri.
    “Duduk!” suruh Min Hyuk lembut sambil menahan lengan Soo Jung.
    “Tapi, direktur mau lihat laporannya sekarang.”
    “Sebelum kamu bekerja di sini. Saat kamu wawancara, apa kamu masih ingat yang presdir katakan padamu?” tanya Min Hyuk.
    Soo JUng berpikir sejenak, mengingat ucapan presdir saat mewawancarainya dulu. “Apa?” tanyanya yang tak ingat.
    “Jangan menunda waktu makan siang. Karena hanya di waktu itu, para pekerja bisa istirahat sejenak,” ucap Min Hyuk mengulang ucapan presdir perusahaan Q Sport Wardrobe.
    Soo Jung kembali duduk dan melanjutkan makannya walaupun dia masih memikirkan pekerjaannya yang belum selesai.
    Kang Min Hyuk adalah pria berusia 29 tahun. Dia mempunyai tatapan yang lembut. Rambutnya yang berwarna hitam selalu tertata rapi. Dia sudah bekerja di Q Sport Wardrobe selama 7 tahun. Itu artinya, Soo Jung adalah juniornya. Tetapi Min Hyuk tidak suka dipanggil sunbae, makanya Soo Jung pun berhenti memanggilnya sunbae saat dia mengatakan demikian.
y y y
    Semua pekerja sudah pulang, namun Soo Jung masih berkutat di depan computer. Tak lama kemudian, kepala tim menghampirinya dan menanyakan pekerjaan Soo Jung.
    “Laporannya masih belum selesai?” tanya tuan Park dengan ekspresi kesal.
    “Maaf, pak. Sedikit lagi kok,” jawab Soo Jung.
    “Memangnya hari ini kamu ngapain saja?! Pasti kamu main-main, kan?” bentak tuan Park.
    “Tidak, pak. Kalau saja….”
    “Sudahlah. Pokoknya, saya mau laporannya selesai malam ini juga, jadi kamu jangan pulang sebelum pekerjaanmu selesai. Mengerti?!”
    “Iya, pak!” jawab Soo Jung tegas.
    “Taruh laporanmu di meja saya. Saya mau pulang. Oh iya, jangan sampai kamu coba-coba membawa pulang pekerjaanmu. Saya mengawasimu,” ujar tuan Park sambil menunjuk CCTV yang berada di sudut ruangan.
    “Tidak akan, pak!”
    Tuan Park pun pergi. Soo Jung langsung menjatuhkan tubuhnya ke meja. Terdengar suara tarikan napas berat. Tuan Park selalu membuat para karyawan merasa di neraka. Dengan tanpa belas kasihan, tuan Park selalu menyuruh karyawan membuat laporan, dan harus diselesaikan hari itu juga. Padahal, banyak data yang harus diambil. Namun, tuan Park tidak peduli.
    Soo Jung yang termasuk pekerja ulet, selalu dia yang disuruh tuan Park untuk membuat laporan.
Soo Jung mengambil ponselnya saat berbunyi. Rupanya ada pesan singkat dari Kang Min Hyuk.
Massage Min Hyuk : Aku lihat kamu belum pulang saat aku pulang. Apa kamu disuruh tuan Park lagi? Butuh bantuan? Aku selalu siap membantu.
    Soo Jung membiarkan ponselnya setelah membaca pesan itu. Dia tidak berniat membalas pesan Min Hyuk, karena dia tidak mau berbohong, dan dia tidak mau merepotkan Min Hyuk. Selama ini, setiap dia direpotkan oleh tuan Park, Min Hyuk selalu membantunya.
    Pesan tak dibalas, Min Hyuk malah menelpon Soo Jung.
    “Kamu dimana? Kenapa pesanku tidak dibalas?” tanya Min Hyuk cepat setelah Ha Won mengangkat panggilan.
    “Oh, maaf. Aku sudah tidur,” dusta Soo Jung.
    “Kamu sudah di rumah?”
    “Iya,” dusta Soo Jung lagi.
    “Ooh. Maaf, mengganggu. Kalau begitu, selamat tidur ya.”

y y y
------------
bersambung

No comments:

Post a Comment